Walikota Bogor: Taman Topi Dirancang Jadi Taman Raya Bogor

JABARNEWS | KOTA BOGOR – Tak lama lagi, kontrak pemakaian Taman Topi akan berakhir. Pemerintah Kota Bogor pun akan mengambil alih taman tersebut pada akhir Desember 2018.

Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, nantinya, Taman Topi akan dibuat ruang terbuka hijau seperti Taman Raya Bogor. Nantinya, akan terintegritas denan Stasiun Bogor dan Masjid Agung.

’’Tapi sementara kita siapkan dan matangkan konsepnya, DED dan lain-lain. Ya mungkin kita akan ambil alih dulu pengelolaan dari Taman Topi per Desember,’’ katanya seperti dikutip jabar.pojoksatu.id.

Pihaknya nanti akan kembali mengecek apakah tenan yang masih dilanjutkan atau tidak. Sebab, kemungkinan juga Pemkot Bogor akan menempatkan UMKM dan Dekranasda serta akan difasilitasi.

Baca Juga:  Hasil Survei: Elektabilitas AHY Naik Drastis

Bima mengungkapkan, nanti akan diadakan pertemuan lagi dengan Erotika sebagai pengelola Taman Topi. Pembahasannya, dalam pertemuan tersebut apa saja yang bisa koordinasikan saat transisi nanti.

’’Nanti akan kita lihat. Saya lihat informasinya menarik jadi kalau akhir pekan pengunjung bisa mencapai 2.000 tetapi hanya 30 persen dari Bogor. Sisanya dari luar. Jadi sudah ada keptif nya,’’ tuturnya.

Baca Juga:  Kebakaran dan Longsor Terjadi di Dua Desa yang Bertetangga

Bima melihat ada potensi PAD dari pengambilalihan Taman Topi. Bahkan, pihaknya bisa lebih maksimal mengelola taman tersebut. ’’Mungkin taman bermainnya kita pertahankan dulu, tapi bagian lain bisa kita manfaatkan untuk UMKM sambil menunggu pembangunan permanen menjadikan ini ruang terbuka hijau,’’ jelasnya.

Sementara untuk bentuk pendanaan, kata dia, masih memungkinkan APBD Kota Bogor tapi ada alokasi bantuan Pemprov Jabar tapi jumlahnya masih belum memadai untuk semua.

Baca Juga:  Pamit Beli Makanan, Gadis Cantik Asal Bekasi Ini Hilang Jejak

’’Barangkali akan dikombinasikan juga anggaran itu. Ini harus terintegrasi dengan TOD. Makanya sekarang kita fokuskan untuk kordinasi dua titik antara Pasar Bogor dan sekitarnya serta Stasiun Bogor dan sekitarnya,’’ kata dia, seraya menambahkan, jadi tidak boleh berjalan sendiri-sendiri dengan konsep yang berbeda. Ini menjadi kawasan publik yang nyaman,” pungkasnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat