JABARNEWS | SUMEDANG – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kecamatan Pamulihan bikin ngeri warga Dusun Cimasuk 1 dan Gamblung, Desa Pamulihan. Sebab, dengan keberadaan lahan disposal dengan ketinggian mencapai 30 meter di dua dusun itu dikhawatirkan longsor.
Salah seorang Pembina Karang Taruna RW 07 Desa Pamulihan, Zeni Tubangbang mengatakan, ancaman tersebut diperkuat dengan kejadian longsor pada Juni 2017 lalu, yang menimbun satu hektar lahan sawah.
Selain permukiman warga, area itu juga mengancam pondok pesantren, TK/RA, Madrasah Ibtidaiyah dan SMK yang berada di bawah naungan Yayasan Al -Ba’aas. “Kami sudah membicarakan masalah ini dengan pihak PT KDP hingga beberapa kali, namun tidak dihasilkan jawaban yang memuaskan,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, permasalahan tersebut baru akan diselesaikan setelah proyek KDP ini rampung. “Kami keberatan, pihak KDP harusnya membereskan masalah yang jelas-jelas membahayakan dulu, karena dapat mengancam keselamatan jiwa, bukan malah mementingkan urusan bisnis,” tukasnya.
Ia menambahkan, jika saja tanah disposal itu longsor, ratusan nyawa akan menjadi tumbal. Tak hanya itu, selain ancaman longsor, dia juga mempertanyakan masalah ganti rugi lahan sawah akibat tertimbun material tanah longsoran yang pernah terjadi tahun 2017 lalu, sehingga menurutnya pihak KDP telah ingkar dari kesepakatan semula.
“Memang dulu pernah ada pengganti kerugian, namun sekarang sudah tidak ada lagi. Bahkan ada juga salah seorang pemilik sawah yang belum mendapatkan pengganti sama sekali,” ungkapnya. (Abh)
Jabarnews | Berita Jawa Barat