Banyak Diburu, Pedagang Kolang-kaling di Purwakarta Mulai Bermunculan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Permintaan kolang-kaling meningkat karena menjadi incaran masyarakat untuk berbuka puasa, pedagang musiman pun mulai bermunculan. 

Buah dari pohon aren ini biasanya dijadikan sebagai pelengkap minuman yang disajikan pada buka puasa, tak heran jika selama Ramadan permintaan kolang-kaling di tengah masyarakat cukup tinggi.

Tingginya permintaan pasar itu ditangkap Ooy, perempuan berusia 52 tahun itu dijadikan peluang usaha baru selama bulan Ramadan dengan berjualan kolang kaling.

Baca Juga:  Rebert Albert Sebut Ada Enam Tim Tangguh Pesaing Utama Persib

Dirinya mengelola buah pohon aren dijadikan kolang kaling di rumahnya berlokasi di Kampung Karang Anyar, Desa Cibuntu, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.

“Setiap bulan puasa saya pasti produksi kolang kaling,” kata Ooy, Pada Rabu (14/4/2021).

Diakui Ooy, produksi kolang kaling sudah sejak lama karena merupakan bisnis menjanjikan selama bulan Ramadan.

“Kolang kaling yang sudah selesai diproduksi langsung habis terjual dibeli masyarakat maupun para tengkulak yang langsung datang ke rumah. Permintaan kolang kaling memang tinggi,” beber Ooy.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Kembangkan KEK, Dorong Ekspor dan Investasi

Ooy produksi kolang kaling dimulai dengan membeli buah pohon aren kemudian dipisahkan dari tangkainya. Setelah itu masuk pada tahap perebusan selama 3 sampai 4 jam.

Setelah direbus masuk pada tahap berikutnya yaitu kolam kaling dipisahkan dari kulitnya dengan cara dijepit menggunakan bambu yang sudah dimodifikasi atau sendok.

“Kalau sudah dipisahkan kemudian kolam kaling di rendam kemudian di jual. Per kilo saya jual Rp13.000 dan Rp15.000 untuk kolang kaling yang sudah di geprek,” ucap Ooy.

Baca Juga:  Cegah Covid-19, Sat Brimob Tebing Tinggi Semprot 4000 Liter Disinfektan di Sergai

Dalam sehari, ia mengaku mampu produksi 40 sampai 70 kilogram tergantung kualitas kolang kaling yang dihasilkan.

Selama proses produksi kolang kaling, ia mengaku dibantu saudara atau tetangga dan hal itu menjadi lapangan kerja baru bagi mereka di bulan Ramadan.

“Produksi dibantu sama tetangga, yah membuka lapangan kerja juga bagi mereka selama Ramadan ini,” pungkasnya. (Gin)