JABARNEWS | BANDUNG – Semakin berkembangnya teknologi informasi ternyata berdampak kepada kebiasaan seseorang dalam berbahasa. Salah satunya penyisipan bahasa asing pada obrolan dan kegiatan sehari-hari.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Prodi Bahasa Indonesia, FKIP, UNPAS, Dr. Titin Nurhayatin M.pd mengatakan jika kehadiran bahasa asing tentu memiliki unsur positif dan negatif bagi seseorang dalam berbahasa.
“Semakin banyak menguasai bahasa asing semakin luas juga wawasan kita dan dapat memperluas jaringan komunikasi tetapi dengan penguasaan bahasa asing jangan melunturkan bahasa Indonesia,” katanya saat dihubungi jabarnews.com, Sabtu (07/04/2018).
Menurutnya, kalangan remaja saat ini seharusnya memiliki kebanggaan dalam berbahasa Indonesia disamping penggunaan bahasa daerah pada kehidupan sehari-hari ketimbang menggunakan bahasa gaul.
“Selaku remaja apalagi kita mengetahui bahwa Bahasa Indonesia itu sudah ditetapkan sebagai bahasa nasional, kita sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya harus berbangga dengan bahasa Indonesia,” ungkapnya.
Maka dari itu, Titin berharap generasi muda dapat berperan sebagai pemelihara, pengembang, dan pembina di lingkungan sekitar dalam menjaga kualitas berbahasa Indonesia.
“Sudah sepantasnya kita sebagai bangsa Indonesia memelihara mengembangkan bahkan selalu membina baik untuk diri sendiri maupun orang yang ada di lingkungan sekitar kita untuk selalu membanggakan bahasa Indonesia,” harapnya. (Ted)
Jabarnews | Berita Jawa Barat