Hanya 3 Siswa SMP Tidak Ikut UNBK Di Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Tercatat 37.186 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-kota Bandung yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Ternyata hanya 3 siswa (dari SMPN 9,20, dan swasta) yang tak bisa mengikuti UNBK.

“Ada 3 siswa sedang dirawat di RS, atas permohonan sendiri tetap ingin ujian sesuai jadwal, sehingga dilayani ujian sesuai SOP dengan kertas/pensil di RS,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Elih Sudiapermana disela monitoring pelaksanaan UNBK jenjang SMP Tahun 2018 di SMPN 2 Jl. Sumatera, Senin(23/4/2018).

Ketiga siswa itu, dirawat di rumah sakit yakni satu siswa berada di RS Sartika Asih, satu siswa di RSHS, dan satu siswa lagi di RS Boromeus. Namun demikian secara keseluruhan kata Elih tahun ini 100% semua sekolah bisa melaksanakan UNBK. Sebanyak 22 sekolah mandiri.

Baca Juga:  Pacu Adrenalin Kamu Di Aggressive In-Line Skate

“Alhamdulilah tahun ini kita 100% UNBK ya, sebanyak 159 sekolah melaksanakan UNBK mandiri (di sekolah masing-masing) dengan jumlah siswa 22.515 orang. Sedang 86 sekolah diantaranya sekolah swasta masih bergabung termasuk meminjam fasilitas SMA/SMK, dengan jumlah siswa 14.671 orang,” jelasnya.

Baca Juga:  Istri Mantan Gubernur Jabar Mencuat Jadi Balon Bupati Bandung

Secara teknis Elih pun mengklaim belum ada kendala apapun. Para siswa pun terlihat lebih segar karena sudah biasa dengan komputer. Begitu juga pengawasan jadi lebih aman, kemungkinan contek-mencontek juga minim.

“Soal ini dari mudah sampai sulit, komposisi ditentukan oleh puspendik (kementerian pendidikan dan kebudayaan), tapi biasanya per porsi sulit 20-30%, porsi sedang 50-60%,dan 10-20% porsi mudah. Jadi kalau nanti dirasakan sulit saya kira tidak dirasakan semua sulit. Saat ini mereka belum mengeluh apapun dan semoga tidak. Karena kalau mengeluh berati tidak belajar,” pungkasnya

Baca Juga:  Perkuat Keamanan Dusun Cirangkong, Satgas TMMD Bangun Pos Ronda

Lanjut Elih, sumber daya manusia atau teknisi siap antisipasi kemungkinan gangguan. Bahkan sarana pun sudah disiapkan cadangan.

“Alhamdulilah pengadaan laptop bisa cair sehingga bisa jadi cadangan. Anggarannya Rp.55 Miliar untuk 5.040 unit laptop dan 285 server sehingga kemampuan sekolah relatif stabil,” paparnya seraya berharap UNBK ini lancar.

“Anak-anak bisa ikuti proses sebagaimana yang ditentukan, dan hasilnya memuaskan sesuai dengan hasil belajar yang kita upayakan sebaik-baiknya,” harapnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat