Karawang Darurat Gizi Buruk

JABARNEWS | KARAWANG – Meski terbilang menjadi salah satu kabupaten/kota yang memiliki APBD besar lebih dari Rp 4 Triliun, ternyata tak menjadikan warga Kabupaten Karawang bebas dari gizi buruk.Itu terbukti dengan masuknya nama Karawang dalam 100 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi wilayah fokus pengentasan stunting oleh pemerintah pusat, yang dirilis belum lama ini.

Hal ini kontan langsung menjadi sorotan kritik sejumlah fraksi di DPRD Karawang kepada pemerintahan Cellica-Jimmy, saat penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD 2017 Cellica-Jimmy dalam rapat Paripurna Istimewa, dikutip dari karawangbekasi ekspres, Selasa (24/4/2018).

Baca Juga:  Waduh! Rencana Revisi Undang-Undang KPK Kisruh

Seperti yang diungkapkan Ketua Fraksi PAS DPRD Karawang, Budiwanto yang penyampaian tangapan akhir fraksinya mengatakan perlu menjadi sorotan penting bagi Cellica-Jimmy di tengah melesatnya penanaman investasi pemodal, dan perbaikan infrastruktur di bidang kesehatan.

Tegas dia, seharusnya gizi dan kesehatan warganya menjadi hal yang tak dilupakan. “Sebenarnya indikator suksesnya pembangunan di daerah itu tiga hal, pendidikan, ekonomi dan yang terakhir kesehatan, jangan juga dilupakan di tengah pembangunan gedung-gedung Puskesmas,” katanya.

Menurutnya, sudah seharusnya Pemkab Karawang di tengah anggaran yang melimpah, menyediakan program konseling gizi, agar kasus stunting segera teratasi. “Kasus gizi buruk harus ditangani serius,” tegasnya.

Baca Juga:  Jelang Pergantian Tahun Kamar Hotel di Bandung Penuh

Sebelumnya saat sambutan Ketua Pansus LKPj, Danu Hamidi juga mengatakan ada 15 desa di Karawang yang rawan pangan dan 2 desa yang sangat rawan pangan. Hal ini seakan menjadi penegasan disamping kekurangan gizi, ada juga permasalahan kerawanan pangan di Kota Lumbung Padi ini. “Ini yang menjadi sorotan. Apalai dua desa di anataranya sangat rawan pangan,” tuturnya.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Bakal Gelar Buka On The Street Serentak Di 27 Kabupaten Kota

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo seperti dilansir dari sejumlah media mengatakan, pemerintah tengah fokus mengentaskan stunting di 100 kabupaten yang angka stuntingnya masih tinggi. Seperti diketahui stunting merupakan tak tumbuhnya perkembangan fisik badan anak karena kekurangan nutrisi secara kronis.

Sejak bayi berada dalam kandungan, sang ibu tidak memberikan asupan bergizi. Itu menyebabkan sang ibu kekurangan gizi, demikian juga sang bayi. Biasanya, seorang anak yang lahir dalam kondisi stunting juga akan berlanjut dalam masa tumbuh kembangnya. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat