JABARNEWS | BANDUNG – Gangguan kecemasan ada bermacam-macam, mulai dari gangguan kecemasan menyeluruh, serangan panik, hingga fobia. Meskipun masing-masing gangguan kecemasan memiliki karakteristik yang berbeda, secara umum kondisi ini dapat ditangani dengan psikoterapi dan obat-obatan.
Salah satu bentuk psikoterapi yang paling dikenal adalah terapi perilaku kognitif (CBT), di mana penderita diarahkan ke cara berpikir, bereaksi, dan berperilaku yang dapat membantunya mengurangi gejala kecemasan. Namun masih banyak cara lainnya.
Oleh sebab itu berikut beberapa cara mengatasi gangguan kecemasan yakni:
Pertama. Menarik napas yang dalam – Bernapas dengan dalam dapat membuat tubuh rileks dan mengurangi aktivitas saraf di otak yang menyebabkan rasa cemas.
Ketika mengalami kecemasan, tarik napas panjang selama lima detik, kemudian tahan selama lima detik, lalu lepaskan kembali perlahan-lahan dalam lima detik juga. Lakukanlah beberapa kali sampai pikiran lebih tenang.
Kedua. Memusatkan pikiran pada aktivitas yang dijalani – Ketika merasa cemas, fokus Anda akan terganggu. Jika ini terjadi, cobalah untuk kembali fokus pada hal yang akan Anda lakukan. Misalnya, jika ada jadwal membersihkan rumah atau mencuci baju, lakukanlah.
Jika ada jadwal berkumpul dengan teman-teman, tetaplah pergi. Duduk diam tanpa melakukan apa pun dan diliputi kekhawatiran tentang hal-hal yang mungkin terjadi justru akan memperburuk kecemasan.
Ketiga. Menghindari kafein dan alkohol – Alkohol dapat memberikan efek rileks dalam jangka pendek. Namun jika dikonsumsi terlalu sering atau berlebihan, alkohol justru dapat membuat gangguan cemas menjadi lebih berat.
Konsumsi kafein, baik dalam bentuk kopi, coklat, maupun teh, juga dapat memicu dan memperburuk gejala kecemasan. Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kopi dan teh dapat membuat seseorang merasa lebih gelisah dan sulit berkonsentrasi. (Red)