Keren, Di Kelurahan Ini Warga Dilayani Kalau Bawa Sampah

JABARNEWS | BANDUNG – Terobosan Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, terutama di Kelurahan Sukaasih selalu saja unik dan keren. Beberapa bulan lalu ada gerakan Posyandu goes to Mall dan Taxi Sehat.

Kali ini di Kelurahan Sukaasih kembali meluncurkan satu inovasi yang patut diacungi jempol. Ya di sana, warga akan dilayani jika membawa sampah. Sebaliknya tak bawa sampah tak akan dilayani apapun alasannya.

“Saya ingin merubah paradigma warga bawa sampah itu berharga dan bisa jadi sedekah. Kita buat regulasi tingkat kelurahan dengan surat edaran, barang siapa berkunjung ke kelurahan diwajibkan membawa sampah anorganik,” jelas Lurah Sukasih, Ade Rahayu, di Bandung Menjawab, Selasa (21/8/2018).

Baca Juga:  Darurat Miras, Dalam 5 Hari Polres Purwakarta Sita Ribuan Botol Miras

Selain itu, kata Ade, pihak kelurahan juga melakukan koordinasi dengan para PKL dan pelaku usaha di wilayahnya agar menyimpan sampah elektronik dan plastiknya pada karung ‘Busekel’ (Buang Sampah Elektronik dan Plastik Ke Kelurahan) yang disediakan kelurahan. Kemudian, sampah-sampah itu dibawa oleh tim Gorong-gorong dan Kebersihan (Gober) ke gudang kelurahan untuk dipilah dan dijual.

Masih kata Ade, program ini baru berjalan sebulan. Hasil pemilihan sampah itu uangnya 30% untuk pengolah sampah, 30% untuk operasional dan 40% untuk kaum dhuafa serta anak sekolah dari keluarga miskin.

Baca Juga:  Ini 3 Cara Emil Bentuk City Branding Melalui Humas

Ade pun menyampaikan, pihaknya sudah berbicara dengan komunitas bandros, ke depan bisa naik bandros dengan membawa sampah. Bahkan di hari jadi kota Bandung (HJKB) akan ada festival sampah.

“Sampah di sana bisa jadi apa saja setelah kita pilah, bahkan dari plastik jadi pavling Block. Warga bawa sampah tidak dibatasi berapa banyak sampah yang dibawanya. Sampah elektronik seperti rice cooker atau barang elektronik lainnya bisa hadir disana,” tutupnya.

Baca Juga:  KPK Panggil 4 Legislator Jabar Untuk Dalami Kasus Suap Proyek di Indramayu

Ditambahkan Camat Bojongloa Kaler, Eka, program itu sudah dikerjasamakan atau MoU dengan pihak swasta dan sekolah-sekolah.

“Di kita ada 5 kelurahan dan pilot project-nya di Kelurahan Sukaasih ini,” jelasnya.

Salah seorang tim Gober, Rully, mengatakan, sampah anorganik itu banyak di PKL dan kios. Kadang dalam sehari karung ‘Busekel’ penuh.

“Pertama program ini hadir kita bisa dapat 139 kilo sampah bila diuangkan jadi Rp. 524 ribu, lalu pas kita launching naik jadi Rp.810 ribu,” papar Rully. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat