Konsumsi Secukupnya! Ini Bahayanya Terlalu banyak Makan Gula

JABARNEWS | BANDUNG – Gula merupakan salah satu pemanis yang biasa digunakan di hampir setiap hidangan yang memiliki cita rasa manis, hal tersebut karena gula merupakan pemanis alami yang biasanya dibuat dari sari tumbuhan seperti tebu.

Selain itu, gula juga dipercaya bisa memperbaiki mood kita, yang asalnya kita sedang Bad mood maka coba konsumsi gula agar suasana hati kalian bisa menjadi senang.

Namun, ada beberapa hal yang harus kalian ketahui. Apabila kalian mengkonsumsi gula secara berlebihan, itu bisa menjadi pemicu penyakit terhadap tubuh kita. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ragam penyakit yang disebabkan terlalu banyak konsumsi gula:

Baca Juga:  Umat Islam Jangan Mudah Terprovokasi

Pertama. Meningkatkan berat badan Mengkonsumsi gula bisa menyebabkan resistensi terhadap leptin alias hormon pengatur rasa lapar dan pengendali nafsu makan. Itu sebabnya, mengkonsumsi makanan atau minuman manis bisa meningkatkan rasa lapar dan membuat kita makan berlebihan.

Kedua. Memicu jerawat – Mengkonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat olahan, termasuk makanan dan minuman manis, bisa memicu risiko munculnya jerawat. Riset yang meneliti 2.300 remaja juga membuktikan konsumsi makanan tinggi gula bisa meningkatkan risiko jerawat hingga 30 persen.

Baca Juga:  Noviana : Jangan Modif Kendaraan, Itu Berbahaya

Ketiga. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2 – Konsumsi gula yang tinggi bisa meningkatkan resistensi insulin yang memicu peningkatan gula darah. Riset yang meneliti tingkat konsumsi gula di 175 negara juga membuktikan adanya peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 1,1 persen untuk setiap konsumsi 150 kalori gula per hari.

Baca Juga:  Banjir Terjang Lima Kecamatan di Kabupaten Bandung

Keempat. Picu penyakit jantung – Mengkonsumsi makanan tinggi gula dapat menyebabkan obesitas, peradangan dan kadar trigliserida, gula darah dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Kelima. Mengkonsumsi makanan tinggi gula dapat menyebabkan obesitas, peradangan dan kadar trigliserida, gula darah dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Penulis: Muhammad Amaludin