JABARNEWS | BANDUNG – Berlatar belakang dari keprihatinan atas lunturnya pemahaman Pancasila terhadap kaum milenial, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Langlangbuana (Unla) menggelar Diskusi Panel bertema “Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Dalam Sudut Pandang Nasional, Akademik, Budaya, dan Agama” di Museum Lapas Banceuy, Kota Bandung, Sabtu (14/7/2018) malam.
Ketua Komisariat Fakultas Hukum GMNI Unla, Bachroen menyampaikan jika dalam memahami makna Pancasila bukan hanya soal definisi yang dapat dicari melalui mesin pencari di internet.
“Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Itulah penjelasan kita dapatkan ketika mengetikkan keyword Pancasila di halaman wikipedia dan Google,” katanya.
Ia menilai jika Pancasila merupakan landasan sekaligus tujuan dari negara kesatuan republik indonesia itu sendiri, Pancasila kaya akan makna dan ilmu pengetahuan bahkan sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.
Lanjutnya, Bachroen merasa prihatin seiring dengan adanya perkembangan zaman, kini banyak dari kaum milenial sudah mulai melakukan hal tersebut.
“Namun sangat disayangkan pada era milenial ini banyak yang melupakan itu, selain karena sudah puas mendapatkan jawaban terkait Pancasila dari Google,” ungkapnya.
Maka dari itu, penting menurutnya kegiatan diskusi-diskusi serupa bagi para kaum milenial, karena Pancasila memerlukan pemahaman khusus yang tidak dapat di internet saja. (Ted)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
