Sepotong Sejarah Melawan Penjajah Di Cimareme

JABARNEWS | GARUT – Nama seorang pejuang asal Banyuresmi, tepatnya asal Desa Cimareme Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut pernah mengguncang Indonesia Tahun 1911. Dialah Haji Hasan Arif yang pernah membuat Penjajah Belanda kalang kabut.

“Nama Banyuresmi tepatnya di Desa Cimareme mendadak  menghebohkan Indonesia pada awal tahun 1918-an.Tahun 1919 lokasi Situ Bagendit sempat dijadikan benteng pertahanan kolonial Belanda,” ungkap Samboas (54) yang merupakan tokoh masyarakat dan perupa asal Banyuresmi kepada Jabarnews, Senin (23/4/2018).

Kepada awak media dia menunjukan sebuah tempat di pojok utara kawasan obyek wisata Situ Bagendit, disana berdiri sebuah bangunan peninggalan pemerintah Hindia-Belanda. Bangunan dengan tinggi sekitar 2 meter dan di bawah tanah itu merupakan tempat penyimpanan amunisi dan ruang isolasi berukuran 3 x 4 meter.

Baca Juga:  Ini Kata Pj Gubernur Jabar Soal Memaknai HUT Ke-73 RI

Bangunan isolasi peninggalan Belanda kini selalu terkunci dan dibiarkan terbelangkai tanpa fungsi. Cimareme hanya sebuah kampung yang mayoritas penduduknya bertani serta jauh dari Garut kota.

“Tapi meski demikian awal mula lahirnya nasionalisme cinta tanah air pertama melalui pemberontakan warga yang dimotori Haji Hasan Arif bersama petani dan santri Cimareme. Pada waktu itu, masyarakat Cimareme menolak pengiriman upeti hasil pertanian ke Pemerintah Kolonial Belanda,” papar Sam, sambil menunjuk peninggalan gudang amunisi yang dijadikan tempat pembuangan sampah dan bangunan ruang isolasi yang selalu terkunci.

Baca Juga:  Beberapa Hal Penting Saat Mengurus Surat Perjanjian Jual Beli Tanah

Samboas menyayangkan peninggalan sejarah tersebut dibiarkan terbengkalai. Menurut dia, jika saja lokasi tersebut dipelihara dengan dirantai dan di belakangnya ada relief tokoh perjuangan, tentunya akan menjadi nilai edukasi dan menarik perhatian pengunjung yang datang ke Situ Bagendit.

Sebetulnya pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Garut melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sudah mengetahui keberadaan lokasi itu, namun sepertinya hingga saat ini, kata Boas, belum berencana memperbaharui tempat bersejarah tersebut.

Baca Juga:  Transit di Bandara Mulia, Pemasok Senjata ke KKB Papua Ditangkap

“Mestinya Pemkab Garut menganggarkan dana untuk perbaikan tempat peninggalan gudang amunisi dan bangunan sosialisasi, karena ini akan menjadi daya tarik pengunjung wisata Situ Bagendit. Apalagi pada tanggal 26-29 2018 April mendatang, disini akan digelar Garut Art Attack yang akan menampilkan kreativitas para pelaku seni dan budaya Se-Kabupaten Garut,” pungkasnya. (Tgr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat