Tiga Penyebab Bintik Merah Pada Bayi, Ibu Mesti Waspada

JABARNEWS | BANDUNG – Bintik merah pada kulit bayi adalah hal yang biasa terjadi. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Langkah penanganannya pun terbilang mudah dan dapat dilakukan secara mandiri di rumah sesuai kondisi bintik merah.

Bayi umumnya memiliki kulit yang sensitif sehingga rentan mengalami iritasi dan masalah kulit lainnya, termasuk bintik merah. Munculnya bintik merah pada kulit bayi dapat disebabkan oleh berbagai hal.

Oleh sebab itu dilansir dari banyak sumber berikut beberapa penyebab bintik merah pada kulit bayi yakni:

Baca Juga:  Bupati Purwakarta Tinjau Saluran Air Antisipasi Musim Hujan

Pertama. Eksim – Eksim dapat menyebabkan kulit bayi menjadi gatal, kering, merah, dan pecah-pecah. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kulit sensitif atau alergi. Umumnya, eksim muncul pada area lipatan kulit, seperti di belakang lutut, lipatan siku, lipatan leher, serta daerah sekitar mata dan telinga.

Untuk mengatasi eksim, jauhkan Si Kecil dari suhu ekstrem atau apa pun yang dapat menyebabkan gangguan pada kulit. Mandikan bayi sebanyak 2–3 hari sekali, lalu keringkan kulitnya dengan cara ditepuk-tepuk secara lembut.

Baca Juga:  Oded: Manfaatkan Koperasi Syariah Dalam Berwirausaha

Kedua. Ruam Popok – Ruam popok pada kulit bayi disebabkan oleh infeksi jamur candida. Kondisi ini dapat terjadi saat kulit bayi dalam keadaan lembab, karena terlalu lama terkena urine atau feses dalam popok.

Untuk mengatasi ruam popok, Anda harus mengganti popok Si Kecil secara rutin dan mengoleskan krim atau salep khusus sebelum memakai popok.

Baca Juga:  Radovic: Tidak Mudah Menang Lawan Tira, Tapi Kita Siap Main Maksimal

Ketiga. Biduran – Biduran atau urtikaria adalah ruam gatal pada kulit yang muncul sebagai reaksi alergi terhadap benda atau zat tertentu, seperti makanan, obat-obatan, sengatan serangga, dan suhu dingin atau panas.

Bintik merah pada kulit bayi ini tidak menular dan biasanya akan menghilang setelah beberapa hari. Biduran juga bisa menjadi tanda reaksi alergi serius atau anafilaksis, apabila disertai oleh sesak napas atau wajah bengkak. (Red)