Tinggi, Pasutri Ikuti Program MOW

JABARNEWS | BANDUNG – Tingkat kesadaran pasangan suami isteri (pasutri) untuk sterilisasi agar tak memiliki anak banyak di Kota Bandung diklaim Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) cukup tinggi.

Dari 12 ribu usia subur 40 persennya ikut Metode Operasi Wanita (MOW).

Sekretaris DPPKB Kota Bandung, Ine Indriyani, mengatakan, program rutin DPPKB 2018 ini yakni melakukan pembinaan, pelayanan keluarga berencana.

“Dalam pelayanan keluarga berencana ini, kami sudah menjalin dengan rumah sakit swasta yang peduli keluarga berencana terutama dalam operasi MOW (sterilisasi) ya. Bila ke umum pasti mahal. Apalagi yang bersangkutan sebagai peserta BPJS karena tercover. Nah bila ke rumah sakit yang kerja sama (RS Kebun Jati) aseptor ini tidak usah membayar bentuk. Ke depan juga rumah sakit yang lain,” jelas Ine pada Bandung menjawab, Selasa (24/7/2018).

Baca Juga:  Posko Penyekatan Mudik di Bekasi-Karawang, Petugas Hentikan 200 Pengendara

Dulu, tutur Ine, program MOW dilakukan saat ada program saja sedang saat ini bisa dilakukan kapan saja. Apalagi kini pelayanan bukan hanya di Puskesmas, tetapi ada mobil pelayanan yang mendatangi 40 titik pelayanan pemasangan alat kontrasepsi.

Baca Juga:  22 Pasutri Ikuti Seleksi Keluarga Sakinah Tingkat Kota Bandung

Kendati sudah cukup bagus kesadaran MOW, diakui Ine untuk metode operasi pria (MOP) masih sedikit.

Selain program itu DPPKB pun membentuk kelompok konseling remaja.

“Karena bukan hanya peserta aseptor yang kami bina tapi remaja juga harus punya rencana berkeluarga, kapan menikah dan lainnya. Kita sudah ada 10 pusat informasi konseling di kelurahan dan baru ada 6 tinggal 4 lagi,” pungkasnya.

Baca Juga:  Tiga Pilihan Bahan Plafon Rumah Anti Air Agar Tidak Bocor Saat Musim Hujan

Masih kata Ine, di Kota Bandung ini masih banyak warga yang masih ketakutan dampak negatif pasang alat kontrasepsi. Selain itu, masih ada warga yang fanatik agama dan enggan gunakan alat tersebut.

“Karenanya kami terus memberikan sosialisasi, terutama aseptor lestari yang turut memberikan penyuluhan,” terangnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat