Waduh! 279 Juta Data Penduduk RI Diduga Bocor, Ada Foto Pribadi

JABARNEWS I BANDUNG – Sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei 2021. Belum diketahui secara pasti dari mana data itu berasal dan bagaimana data itu diperoleh.

Melansir CNN Indonesia, data itu diunggah oleh akun bernama kotz. Dalam deskripsinya, data yang dimilikinya itu terdiri dari nama lengkap, KTP, nomor telepon, email, NID, dan alamat.

Akun itu juga memberikan 1 juta data sampel secara gratis untuk diuji dari 279 juta data yang tersedia. Bahkan, akun itu menyebut ada 20 juta data foto pribadi di dalam data yang dimilikinya itu.

Baca Juga:  Emil Pastikan Percepat Reaktivasi Empat Jalur Transportasi Kereta

Ada tiga alamat sampel data yang dibocorkan, yakni https://bayfiles.com/73P2Gfv8u5/indonesia_zip; https://anonfiles.com/B5P2G8v5u5/indonesia_zip; https://mega.nz/file/e94kgQgC#4HVek8Wrsv…YdonEWRgx0. Ketiga alamat untuk mengunduh data itu menggunakan kata sandi raidforums.

Untuk lebih meyakinkan, akun itu juga memberi tahu alamat kontak Telegramnya. Siapapun pihak yang hendak bertanya lebih lanjut dengan data itu bisa mengakses akun Telegram kotz1234567.

Di Twitter, sejumlah akun turut mengungkapkan kebocoran data tersebut. Akun @Br__AM menyampaikan data itu milik Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. 

Informasi itu diperoleh dari komunikasinya dengan akun bernama KAZALA MORO. “Source BPJS Kesehatan and they sell it for 0.15 BTC around 6K usd,” kicau @Br__AM.

Baca Juga:  Puspa, Salah Satu Program Unggulan Yossi-Aries

Kepala Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma’ruf menegaskan pihaknya sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data yang bocor tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan.

“Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya,” kata Iqbal Iqbal Anas Ma’ruf. 

Namun Iqbal menegaskan bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya.

Dengan big data kompleks yang tersimpan di server BPJS Kesehatan, pihaknya mengklaim memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS.

Baca Juga:  Begini Cara Mengatasi Rambut Rusak, Diantaranya Pakai Sampo Sesuai Kebutuhan

Di samping itu, secara rutin, BPJS Kesehatan mengklaim juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal.

Kebocoran data bukan kali ini saja terjadi, 180 juta data penduduk Indonesia juga dijual di forum itu pada 27 November 2020. Data itu diketahui berkaitan dengan data pemilih pada Pemilu tahun 2019. (Red)