Belajar Membuat Gerabah Di Kampung Kahuripan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Belajar banyak hal adalah sesuatu yang menyenangkan, pada saat usia anak-anak. Termasuk belajar membuat gerabah di Kampung Kahuripan Cirangkong, Desa Cirangkong, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.

Di kampung wisata pendidikan dan keluarga tersebut, anak-anak dapat belajar dengan leluasa teknik dasar membentuk tanah liat menjadi gerabah di atas meja putaran. Anak-anak terlebih dahulu duduk di belakang meja putaran lalu instruktur memberikan segempal tanah liat seukuran bola takraw.

Baca Juga:  Siswa SMK di Ciamis Usai Divaksi Meninggal, Uu Ruzhanul Ulum Sampaikan Hal Ini

Secara bersamaan, anak-anak tersebut kemudian membentuk tanah liat basah yang berputar di atas meja putar menjadi cetakan dasar gerabah seperti cangkir, gelas ataupun mangkuk. Di antara anak-anak tersebut, ada yang mampu membentuk cetakan gerabah dengan bentuk yang bagus sementara yang lainnya terlihat belum mahir.

Seorang anak yang cukup mahir membentuk gerabah, bernama Najwa (11) mengaku senang membuat gerabah. Ia mengaku baru pertama kali membuatnya.

Baca Juga:  Jelang Bulan Ramadhan, Pemkot Bandung Tambah 4.000 Dosis Vaksin Covid-19

“Seneng. Ini baru pertama kali walaupun kotor-kotoran. Apalagi Purwakarta terkenal dengan Keramik Plerednya,” jelasnya, Selasa (3/7/2018).

Selain dapat belajar membuat gerabah dari tanah liat, Wisata Pendidikan & Keluarga Kampung Kahuripan Cirangkong memberikan fasilitas wisata pendidikan lainnya. Seperti pengenalan budaya Sunda, kesenian tradisional Sunda dan permainan tradisional Sunda seperti troktok, congklak, engrang, bakiak dan lainnya.

Baca Juga:  Sebanyak 89 Pengusaha Wisata di KBB Jalani Vaksinasi, Ini Kata Kepala Disparbud

Pemilik sekaligus pengelola Kampung Kahuripan Cirangkong, Rahmat Pujanto mengatakan, wisata pendidikan untuk mempertahankan dan mengembalikan tradisi dan budaya tradisional Sunda. Budaya dan tradisi memang nyaris tergerus di zaman sekarang.

“Anak-anak sekarang lebih senang sama permainan di gadget, sehingga lupa dengan permainan-permainan tradisional, budaya-budaya tradisional. Sehingga kami ingin mengangkat wista edukasi budaya,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat