Berikut Cara Pengobatan Alami Tangani Anosmia Gejala Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Anosmia merupakan salah satu gejala dari infeksi Virus Corona penyebab Covid-19, Anosmia adalah hilangnya indra penciuman sebagian atau seluruhnya seperti saat tengah terserang flu dan pilek parah.

Seseorang yang mengalami anosmia tidak dapat sepenuhnya mencicipi makanan dan kehilangan selera makan, anosmia bisa terjadi karena pembengkakan atau penyumbatan di hidung.

Hal ini akan mencegah bau mencapai bagian atas hidung. Hanya saja masalah kesehatan ini juga bisa karena masalah pada sistem yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak.

Baca Juga:  Pengangkutan ke TPA Sarimukti Kembali Terhambat Buat Sampah di Kota Bandung Menumpuk

Dilansir dari beberpa sumber ada bebera cara pengobatan atas penyakit anosmia ini. Diantaranya:

Pertama. Air garam – Larutan air garam bisa membantu mengurangi anosmia yang disebabkan oleh infeksi atau alergi. Yang harus dilakukan adalah membilas bagian dalam hidung dengan larutan air garam.

Kedua. Bawang putih – Bawang putih mengandung antioksidan dan antibakteri yang mencegah inflamasi. Ini akan membantu mengurangi pembengkakakn dalam saluran hidung.

Baca Juga:  Mendagri Anugerahi Aher Bintang Astha Brata Utama Pamong Praja

Ketiga. Jahe – Jahe merupakan ekspektoran alami, ini juga menunjukkan sifat anti mikroba dan pereda nyeri yang ampuh yang membantu mengobati infeksi di saluran hidung dan membersihkan partikel rematik dari hidung. Anda bisa mengonsumsi jahe dengan menyeduhnya menjadi teh atau mengunyahnya.

Baca Juga:  Keren! Teh Celli Dapat Penghargaan dari BNNP Jabar

Keempat. Terapi bau – Cara mengobati anosmia secara alami dapat dilakukan dengan terapi bau untuk mengasah kepekaan indera penciuman.Misalnya dengan berusaha untuk mengenali dan fokus pada ingatan tentang bau sesuatu seperti minyak gosok, makanan, atau parfum.

Kelima. Setop rokok – Berhenti merokok merupakan cara mengatasi anosmia secara alami. Pasalnya, kebiasaan merokok dapat mengganggu kepekaan beragam indra, termasuk indra penciuman.

Penulis: Muhammad Amaludin