Gagal Panen, Petani Sawah dan Palawija di Pangandaran Menjerit

JABARNEWS | PANGANDARAN – Musim kemarau melanda Kabupaten Pangandaran. Areal sawah di beberapa daerah di kabupaten ini dilanda kekeringan dan dipastikan mengalami gagal panen. Di antaranya, Dusun Tarikkolot, Desa Pejaten, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran.

Salah seorang petani, Idin Suganda mengatakan, sudah berusaha menanam dan menumpuk tanaman pagi dengan sempurna. ’’Namun karena sekrang musim kemarau, saya tidak bisa apa-apa. Kebutuhan air kurang dan kemungkinan gagal panen,’’ tuturnya.

Baca Juga:  20 Orang Jadi Korban Chikungunya, Pemkab Subang Dinilai Abai Lakukan Tindakan

Ketika cuaca normal, lanjut Idin, pada sawah seluas satu hektar bisa menghasilkan gabahh bersih sekitar dua ton. Sedangkan musim kemarau seperti saat ini, sawahnya hanya bisa menghasilkan sekitar dua kuintal.

Petani Palawija, Harto mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, kekeringan yang melanda saat ini menyebabkan tanaman timun yang ditanamnya hampir mati.

Baca Juga:  Sudah Seminggu Tinggalkan Rumah, Si Ayah Lapor Polisi

’’Biasanya untuk bisa memanen timun hanya butuh waktu dua bulan saja. Tapi ini baru memasuki usia dua minggu sudah mati. Biasanya saya bisa memanen timun tiap hari dalam sebulan, namun karena kondisi ini hanya tiga hari sekali,” ujarnya.

Sementara para petani di Blok Liposos, Paledah Kecamatan Padaherang dan Blok Bebedilan Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang justru bergembira dengan datangnya musim kemarau. Pasalnya, areal sawah yang biasanya diterjang banjir tersebut kini sudah bisa ditanami.

Baca Juga:  Nelvi KDI Jadi Pebisnis

’’Setelah 3 tahun lamanya gagal panen karena banjir, Alhamdulillah sekarang sudah bisa menanam padi lagi. Semoga saja nanti panennya berlimpah,” ucap Sunarta, salah satu petani di Kalipucang. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat