Inilah Penjelasan Ilmiah Mengapa Dilarang Makan Sambil Berbaring

JABARNEWS | BANDUNG –  Sebagian dari anda mungkin akan menikmati waktu untuk bersantai sepulang bekerja dengan melahap makanan favorit sambil berbaring dan menonton acara TV kesukaan.

Niat untuk mengusir penat, justru makan sambil berbaring memiliki efek buruk bagi kesehatan yang dapat mengancam anda dalam jangka panjang.

Postur tubuh seseorang saat makan sangat memengaruhi seberapa baik makanan dicerna oleh tubuh. Bila mengibaratkan tubuh sebagai selang dan makanan adalah airnya, makan sambil berbaring membuat proses turunnya makanan dari kerongkongan ke usus menjadi terhambat. Hal tersebut dapat memperlambat proses pencernaan makanan. Melahap makanan anda sambil tiduran juga dapat menyebabkan batuk-batuk, sesak napas, cegukan, hingga tersedak muntahan makanan dalam kerongkongan.

Baca Juga:  Tips Jitu Memilih Jam Tangan Agar Sesuai Kepribadian Penggunanya

Selain itu, anda akan berisiko terkena refluks asam lambung (GERD), yaitu gangguan pencernaan yang dapat menyebabkan rasa asam di mulut dan rasa terbakar di dada. Makan sambil berbaring juga mengganggu fungsi klep, bagian yang mengatur pergerakan makanan di antara kerongkongan dan lambung. Klep tersebut bekerja dengan pengaruh gravitasi sehingga ketika anda makan sambil berbaring, gaya gravitasi akan turut melonggarkan klep sehingga asam pada lambung mengalir balik ke arah kerongkongan.

Asam lambung ini dapat mengikis lapisan dinding kerongkongan hingga menyebabkan luka. Inilah yang menyebabkan mengapa anda merasa sakit bila menelan makanan. Tidak sampai situ saja, asam lambung yang bocor tersebut dapat menyebar hingga ke saluran pernapasan dan organ THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan).

Baca Juga:  Tunggak Administrasi, Disdik Jabar: Sekolah Tidak Boleh Menahan Ijazah

Postur tubuh amat memengaruhi seberapa baik makanan dicerna di dalamnya. Kecepatan kerja sistem pencernaan juga bergantung pada isi perut. Jika isinya hanyalah air, maka akan cepat dicerna. Sebaliknya jika makanan tersebut mengandung banyak lemak, usus membutuhkan waktu yang lama untuk mencernanya.

Karena sistem pergerakan makanan melambat, makanan yang menuju ke lambung akan kian menumpuk. Ini menyebabkan sistem pencernaan anda akan mengalami stres yang membuat dinding perut kaku. Tekanan besar yang diterima oleh perut bagian ini akan mendorong makanan hingga mendesak gerbang pada katup lambung. Kebocoran akan terjadi pada usus karena telah menganggap jumlah makanan yang diterima melebihi kapasitas. Inilah yang membuat rasa begah yang tidak nyaman muncul setelah makan.

Baca Juga:  Pilih Nyumbang Dana Kampanye atau Korban Bencana?

Jadi alih-alih makan sambil merebahkan badan, duduk saat makan sambil meluruskan kaki bisa menjadi alternatif. Anda akan tetap merasa nyaman sambil menikmati acara TV favorit tanpa khawatir akan dampaknya pada kesehatan.

Sumber berita ini diambil dari glitzmedia.co

Jabarnews | Berita Jawa Barat