Pemerintahan

Jangan Main-main Dengan Narkoba, BNN Siapkan 1.000 Paket Tes Urine Untuk ASN Bandung Barat

×

Jangan Main-main Dengan Narkoba, BNN Siapkan 1.000 Paket Tes Urine Untuk ASN Bandung Barat

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Sebanyak 1.000 paket tes urine disiapkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat (KBB). Penyiapan paket itu dialokasikan untuk mengetes Aparatur Sipil Negara (ASN) dan beberapa anggota organisasi kemasyarakatan di KBB.

“Tes urine ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba di lingkungan instansi pemerintah sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasidan Birokrasi Nomor 50 Tahun 2017,” kata Kepala BNN KBB, Sam Norati Martiana, dikutip pikiran-rakyat.com, Selasa (13/11/2018).

Baca Juga:  Gara-gara Tsunami Selat Sunda, Objek Wisata Galunggung Dipadati Pengunjung

Sam menyebutkan, 1.000 paket tes urine tersebut, sebanyak 120 di antaranya untuk anggota ormas. Sementara sebagian besar diperuntukkan bagi para ASN di beberapa dinas.

“Tes urine ini akan digelar dalam waktu dekat, sebelum akhir tahun,” ujarnya.

Dikatakannya, pada 2017, BNN juga sudah menggelar tes urine bagi para ASN di beberapa dinas. Hasilnya, hampir semuanya negatif narkoba.

Baca Juga:  SD-IT STAI Siliwangi Garut Terbakar

“Sebagai pelayan publik, para ASN harus sehat jasmani dan rohani, di antaranya dibuktikan dengan bebas dari narkoba. Sebab, ASN harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat. Jika ada pejabat yang positif menyalahgunakan narkoba, hal itu akan mengurangi kepercayaan publik,” terangnya.

Sam menambahkan, untuk berbagai kegiatan operasional, BNN KBB tahun ini mendapatkan hibah Rp 1 miliar dari Pemkab Bandung Barat ditambah Rp 1,1 miliar dari pusat. Pihaknya mengusulkan tambahan anggaran menjadi Rp 1,5 miliar dari hibah Pemkab Bandung Barat untuk tahun depan.

Baca Juga:  Tunjangan Kinerja ASN Di Majalengka Capai Rp114 Miliar

“Satu hal yang paling mendesak dan belum dimiliki BNN adalah keberadaan klinik rehabilitasi. Ini dibutuhkan agar penanganan rehabilitasi terhadap pasien narkoba bisa intensif dan optimal,” ujarnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat

Tinggalkan Balasan