Jelang Pensiun, 37 Persen ASN KBB Galau

JABARNEWS | LEMBANG – Sebanyak 37 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah masuk Masa Persiapan Pensiun (MPP) mengaku galau menghadapi masa pensiun. Itu diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kab. Bandung Barat. Sedangkan 67 persen lainnya mengaku senang akan segera pensiun.

Kegalauan yang dihadapi para ASN senior tersebut terjadi akibat ketidaksiapan mereka untuk meninggalkan dunia kerja.

Diutarakan Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, BKPSDM KBB, H. Idad Saadudin ketika memberikan laporan pada Bimtek Pembekalan pada ASN yang akan menghadapi MPP, di Lembang, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Jangan Main-main Dengan Narkoba, BNN Siapkan 1.000 Paket Tes Urine Untuk ASN Bandung Barat

“Beberapa ASN yang memasuki MPP memang mengaku galau dan bingung ketika menghadapi masa pensiun karena mereka tidak tahu harus melakukan apa untuk mengisi masa pensiun nanti, sehingga dikhawatirkan akan terjadi Post Power Syndrome,” kata Idad melansir laman berita bandungbaratkab.go.id.

Untuk menghindari hal tersebut pihaknya berinisiatif untuk memberikan pembekalan kepada mereka dalam bentuk bimtek agar lebih siap secara fisik dan psikologis sehingga bisa menghadapi dan menjalani masa pensiun dengan penuh percaya diri.

Baca Juga:  Waspada! BPBD Kabupaten Sukabumi Catat Akhir-Akhir Ini Terjadi 30 Bencana Angin Kencang

Meskipun demikian, idad menjelaskan bahwa mayoritas ASN atau sebanyak 63 persen mengaku senang akan segera pensiun karena mereka akan segera terbebas dari tugas dan beban kerja.

“Bahkan sebagian dari mereka mengaku akan membuka usaha agar tetap bisa beraktifitas dan memiliki penghasilan agar tidak mengandalkan uang pensiun semata,” tuturnya.

Penjabat Sekertaris Daerah (Sekda) KBB, Wandiana dalam sambutannya menuturkan bahwa pensiun merupakan suatu keniscayaan bagi ASN yang telah menempuh masa kerja dan usia sesuai dengan ketentuan.

Meskipun sudah pensiun, Wandiana menegaskan, mereka tetap menjadi bagian dari pemerintahan, karena telah memberikan tenaga waktu dan pikirannya dalam perjalanan bangsa ini selama mereka bekerja menjadi ASN.

Baca Juga:  Trase Pembangunan Tol Cisundawu Bergeser, Dadi : DED Baru Harus Segera Dibuat

Untuk menghindari Post Power Syndrome, ia menghimbau agar selalu berpikir dan merasa muda serta tetap beraktifitas meski tidak sebanyak ketika masih mengabdikan diri pada pemerintah.

“Intinya, kita harus memiliki sifat Qona’ah dalam menerima dan menghadapi apa yang telah menjadi ketentuan sebagai bagian dari takdir. Dan jangan lupa untuk tetap menikmati dan mensyukuri apapun kondisi yang dihadapi,” pungkasnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat