Museum Tanah Dibuka Untuk Umum

JABARNEWS | MAJALENGKA – Museum tanah dengan arsitektur nyaris semuanya terbuat dari media tanah dirintis oleh Jatiwangi ART Factory (JAF) kini telah berdiri dan diresmikan. Bukan itu saja, museum di Jatisura Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka tersebut terbuka untuk umum.

Museum ini difungsikan untuk menyimpan semua karya seni yang terbuat dari tanah liat. Sekaligus mencetak sejarah untuk masa depan.

Penggagas museum tanah, Ginggi Syarif Hasyim mengatakan museum bisa dikatakan sebagai tempat atau bangunan untuk menyimpan kenang-kenangan atau sejarah. Namun, museum tanah ini bisa berfungsi untuk menyimpan kenang-kenangan saat ini sekaligus untuk masa depan.

Baca Juga:  Demi Bisa Sembuh, Pasien Covid-19 di Cianjur Lakukan Terapi Air Rebus Sabun

“Tempat ini menyimpan sejarah. Tetapi orang datang ke sini, foto-foto juga merupakan sejarah. Jadi museum juga berarti untuk membuat sejarah bagi masa depan.” ungkapnya, usai peresmian museum tanah, Selasa (11/9/2018).

Ginggi menambahkan dalam bangunan museum tanah ini, di tengahnya sengaja dibuat revitalisasi tungku pembakaran genteng. Mengingat saat ini dan zaman dulu genteng menjadi komoditas, mata pencaharian mayoritas warga Jatiwangi.

Baca Juga:  Anggota DPRD Jabar Dapat Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama

“Sehingga museum ini mencerminkan itu semua. Kami membuat konsep tanah itu menjadi tiga bagian. Yang pertama sebagai lahan, yang kedua sebagai mata pencaharian untuk makan, dan yang ketiga sebagai media gagasan. Museum ini dibuka untuk umum dan gratis. Cuma untuk saat ini kita baru buka seminggu tiga kali,” ujarnya.

Baca Juga:  RSUD Kota Bandung Terima 60 Tabung Oksigen, Ini Harapan Yana Mulyana

Sementara itu, pengasuh pondok pesantren Al-Mizan, yang kebetulan hadir dalam peresmian museum tanah, Maman Imanulhaq mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi adanya museum tanah. Hal ini akan menciptakan dan mendorong kreatifitas anak-anak muda untuk selalu berkreasi.

“Ini juga bisa membangun ekonomi masyarakat. Jadi media tanah itu tidak harus dibuat genteng. Bisa juga dibuat untuk kreatifitas lain,” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat