Ngeri, Ada Premanisme Politik Di Tengah Pilkada

JABARNEWS | BANDUNG – Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) mengadakan Diskusi Publik bertema “Premanisme Politik Menyandera Kita”, di Bandung, Senin (26/03/2018). Kegiatan itu merupakan bagian dari gelaran Antropologi Talk #4,

Pada acara tersebut AAI menyatakan sikap soal premanisme politik, khususnya saat ini Indonesia yang sedang berada di tengah-tengah berjalannya Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019.

Baca Juga:  Irfan Suryanagara Pastikan Tidak Ada Kader Demokrat Jabar Yang Ikuti KLB

“Jadi Antropologi Talk tujuannya adalah untuk memperkenalkan kajian-kajian antropologi kepada masyarakat. Kajian-kajian antropologi itu sangat menarik berguna untuk pengambilan kebijakan di level pemerintah. Sebaiknya, masyarakat juga memahami kondisi perubahan sosial dan politik masyarakat dari perspektif yang diteliti oleh antropolog,” kata Ketua AAI, Inang Winarso.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Pastikan Bantu Biaya Pendidikan Anak Yatim Akibat Covid-19

Selain itu, tema yang diambil juga bertujuan untuk mengungkap praktek-praktek premanisme di balik proses Pilkada.

“Calon ini tersandera oleh premanisme politik. Praktek-praktek premanisme itu tetap dijalankan yaitu pemerasan, intimidasi, sedikit ancaman-ancaman yang akhirnya memaksa calon pemimpin ini memenuhi apa yang diharapkan oleh si kelompok preman,” jelasnya.

Inang berharap, dengan adanya kajian-kajian tersebut dapat dijadikan sebuah referensi untuk para Paslon yang tengah melenggang pada proses kampanye di Pilkada.

Baca Juga:  TPP Dihapus, Guru Di Sumedang Panik Bayar Cicilan

“Para calon-calon ini harus mampu membebaskan diri dari premanisme politik yang menyandera mereka, nanti kalau terpilih mereka akan tersandera itu akhirnya kepentingan masyarakat dikorbankan,” pungkasnya. (Ted)

Jabarnews | Berita Jawa Barat