Peringatan KAA Kali Ini Lebih Banyak Libatkan Anak Muda

JABARNEWS | BANDUNG – Kota Bandung dijuluki sebagai Ibu Kota Asia Afrika, karenanya bakal kembali memperingati peristiwa Konferensi Asia Afrika.

Namun berbeda dengan tahun lalu perayaan yang disemarakan dengan mengundang tamu-tamu asing khususnya dari negara Asia Afrika. Kali ini tidak terlalu banyak mengundang

tamu asing kecuali dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.

“Spiritnya ingin seperti tahun 1955, dimana KAA mampu menggetarkan dunia. Nah kali ini pun para anak muda Bandung ini yang juga diharapkan bisa mengetatkan dunia lagi,” ucap Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Aswin Sulaeman.

Lanjutnya, peringatan KAA digelar sepanjang April ini. Puncaknya, akan ada Asia Africa Carnival (AAC) 2018 yang dilaksanakan pada 29 April 2018 di Jalan Asia Afrika.

Kata Aswin acara yang keempat kalinya dilaksanakan di Kota Bandung itu akan menghadirkan delegasi-delegasi dari negara tetangga.

Baca Juga:  Video Kekerasanya Viral, Polisi Lansung Bekuk Pelaku

Secara keseluruhan, telah ada 74 peserta yang mendaftar sebagai peserta AAC 2018.

“Secara internasional kita mengundang 109 negara peserta KAA. Tapi tidak semua bisa mengirimkan delegasi karena kendala waktu. Tapi kalau dari kota-kota se-Indonesia dan dari Bandung sendiri insya Allah banyak,” tutur Aswin dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (12/4/2018).

Ia mengungkapkan, karnaval yang menghadirkan berbagai wujud kreativitas itu akan dilaksanakan di rute sepanjang 3,1 km. Mereka akan berjalan di jalan-jalan utama saat pelaksanaan KAA 1955.

“Rutenya dari Savoy Homann (Jalan Asia Afrika) terus ke Banceuy, lalu ke Cikapundung, masuk ke Braga Pendek, lalu lewat ke jalan Hotel Preanger, terakhir masuk lagi ke Homann. Totalnya 3,1 km,” jelas Aswin.

Aswin mengatakan, acara tersebut akan dimulai pukul 09.00 WIB. Warga pun diminta mengantisipasi karena sejak pagi akan ada penutupan jalan di sepanjang area tersebut.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Sepertinya Kamu Haru Mencari Orang Yang Tepat Untuk Diajak Diskusi

Selain AAC, masih banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Museum Konperensi Asia Afrika (MKAA). Kepala UPT MKAA, Meinarti Fauzie mengungkapkan, rangkaian peringatan KAA itu telah dimulai bahkan sejak Maret 2017.

“Tanggal 18-31 Maret kita mengadakan lomba mewarnai tingkat TK dan SD secara online atau daring. Acara ini diikuti oleh 543 peserta se-Indonesia. Pemenangnya telah diumumkan secara online juga pada tanggal 6 April yang lalu,” tutur Meinarti.

Selain itu, MKAA juga menggelar Gerakan Sosial Donor Darah bekerja sama dengan PMI sebagai bentuk kepedulian terhadap kemanusiaan. Pada kegiatan tersebut, MKAA berhasil mengumpulkan 80 kantong darah dari 104 peserta.

Sementara itu, pada 18 April MKAA akan menggelar upacara penaikan bendera 109 negara-negara Asia Afrika dan bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) oleh 400 Paskibraka Kota Bandung. Pada 21 April 2018, MKAA kembali akan menggelar Bandung Historical Study Games.

Baca Juga:  Kisah Pilu 3 Anak di Purwakarta, Ayah Ibunya Meninggal Akibat Covid-19

“Sudah ada 120 kelompok yang mendaftar, berarti ada 600 orang peserta. Mereka akan berkeliling ke 20 titik bersejarah di Kota Bandung dimulai dari Gedung Dwi Warna,” katanya.

Di samping itu, pada 23 April 2018 akan diselenggarakan jamuan teh dan bincang-bincang dengan para saksi sejarah dan relawan KAA Tahun 1955. Salah satu yang akan hadir adalah Abah Landung, pegiat antikorupsi Indonesia yang juga pernah menjadi relawan pada KAA tahun 1955.

Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan penurunan bendera 109 negara Asia Afrika dan Bendera PBB oleh 400 pramuka dari Kwartir Cabang Kota Bandung.

“Pada 23 Mei 2018 akan ada talkshow dengan Menteri Luar Negeri dan Sahabat MKAA yang juga akan dihadiri oleh mahasiswa di Kota Bandung,” jelas Meinarti. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat