Pemerintahan

Sukasari Purwakarta Longsor, Akses Jalan Tertutup

×

Sukasari Purwakarta Longsor, Akses Jalan Tertutup

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | PURWAKARTA – Longsor terjadi di jalan utama menuju ke Kecamatan Sukasari atau tepatnya di wilayah desa Ciririp, Kecamatan Sukasari. Tanah longsor dari perbukitan itu menutupi badan jalan, sehingga akses jalan terputus dari dan menuju Kantor Kecamatan terputus.

Pagi hari sebelum kejadian, warga di sekitar Gunung Buleud dikejutkan dengan getaran yang berasal dari jatuhnya batu besar di puncak Gunung Buleud.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, longsor terjadi sekitar pukul 10.00 WIB pagi menjelang siang ini. Hingga saat ini waktu memasuki tengah hari, matrial longsoran yang berupa tanah merah masih menghalangi para pengguna jalan dan belum dibersihkan.

Baca Juga:  Program Gubernur Terpilih Akan Masuk Pembahasan APBD Jabar

Menurut salah seorang warga Ema (28) warga Ciririp yang dihubungi via seluler membenarkan bahwa akses jalan masih tertutup material longsoran, sehingga beberapa pengguna jalan yang akan melintas jalan tersebut berputar arah kembali.

Baca Juga:  Korupsi DPRD Purwakarta: Komisi I Bantah Ada Bimtek Dan Hanya Terima Kuitansi Kosong

“Longsornya tadi sekitar pukul 10.00 Wib, hingga siang ini material longsoran masih berada di badan jalan,” kata Ema, melalui sambungan seluler sekitar pukul 12.00 WIB, Senin (15/2/2021).

Menurut Ema, terjadinya longsor tersebut kemungkinan akibat banyaknya curah hujan yang mengguyur wilayah Sukasari. Sehingga perbukitan itu menjadi longsor, material longsoran menuju ke dataran rendah dibawahnya yaitu akses jalan utama menuju ke Kecamatan Sukasari.

Baca Juga:  Disnakertrans Subang Pastikan Perusahaan Bayar THR 100 Persen

Sebelum terjadinya longsor, warga sudah mendapatkan firasat akan terjadi longsor yaitu warga merasakan ada getaran dari atas gunung buleud.

“Tadi pagi sekitar jam 06.00 WIB warga sekitar gunung buleud panik karena merasakan getaran, setelah diselidiki ternyata ada batu yang cukup besar jatuh dari puncak gunung. Beruntung batu tersebut tidak jatuh ke pemukiman warga,” beber Ema. (Red)

Tinggalkan Balasan