Terjadi Lonjakan Jumlah Penduduk Di Bekasi, Ini Alasannya

JABARNEWS | KOTA BEKASI – Jumlah penduduk diprediksi bakal menembus hingga 3,6 juta jiwa pada 2022. Jumlah itu bertambah hingga 1 juta orang dibandingkan jumlah penduduk saat ini sebanyak 2,6 juta jiwa.

“Bila dirinci lebih dalam, tingkat kepadatan penduduk saat itu bisa mencapai 160 jiwa per hektare,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Koswara Hanafi, dikutip Pojok Jabar, Selasa (7/8/2018).

Baca Juga:  Warga Wangunsari Naringgul Terima BLT Dana Desa Sebesar Rp600 Ribu

Disebutkannya, letak Kota Bekasi yang diapit oleh sektor industri juga berpengaruh pada lonjakan penduduk.

Di sebelah utara Kota Bekasi telah berdiri area industri, seperti Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung.

Sedangkan di sebelah timur Kota Bekasi dibangun kawasan industri di Cibitung dan Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Kemudian di sisi selatan Kota Bekasi juga terdapat kawasan industri di Bantargebang. Lalu di sisi barat Kota Bekasi banyak berdiri pabrik di daerah Pulogadung.

Baca Juga:  Ini Putusan MK Soal Gugatan Sengketa Pilkada 2020 di Pangandaran

“Para pekerja di kawasan industri justru banyak yang memilih tinggal di Bekasi dengan pertimbangan kedekatan jarak dan kemudahan akses transportasi,” jelas Koswara.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah, Kota Bekasi, Dadang Hidayat, mengatakan, peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan kebutuhan ruang. Bahkan mempengaruhi aspek sosial, ekonomi dan kebudayaan.

“Pengembangan sebuah kota mesti direncanakan dengan cermat untuk kepentingan jangka pendek hingga jangka panjang. Jika penduduk Kota Bekasi pada tahun 2022 diprediksi mencapai 3,6 juta jiwa, maka tingkat kepadatannya menjadi 160 jiwa per hektare.Jumlah ini masuk kategori wilayah dengan kepadatan penduduknya sedang. Hal tersebut mengacu pada SNI 03-171-33 tahun 2004 tentang perencanaan lingkungan permukiman di perkotaan,” katanya. (Des)

Baca Juga:  Ardi Bantah Akan Gabung PSM Makassar

Jabarnews | Berita Jawa Barat