Viral! Penjahat di Medan Nyamar Jadi Satgas Covid-19

JABARNEWS | MEDAN – Viral di media sosial (Medsos) instagram, seorang warga Medan dalam postingan instagram yang menyebut penjahat di Medan menyamar jadi satgas Covid-19. Modus pelaku menghentikan warga yang tidak memakai masker, lalu merampas barang berharga milik korban.

Rani Masita dalam postingannya mengatakan bahwa adiknya menjadi korban kejahatan, tepatnya di kawasan Teladan, Simpang Pelangi, Kota Medan. Hati-hati untuk masyrakat yang mau keluar, wajib pakai masker deh. Atau hati-hati sama orang yang mengaku anggota polisi atau satpol PP.

Baca Juga:  Payung-‎Sindangwangi Majalengka, Jalur Memesona Untuk Pecinta Gowes

“Adek saya baru kenak jambret handphonenya, atas dasar gak pakai masker dan ngaku dari polisi, mereka kenak di daerah Teladan, Simpang Pelangi,” tulis Rani dalam postingannya.

Dia juga minta masyarakat untuk tetap waspada dengan kejahatan itu. Sebab karena persoalan itu handphone adiknya raib dibawa pelaku.

“Hati-hati kasihan kalau kenak juga sama seperti adek saya temen-temannya. Handphone mereka semua diambil katanya karena nggak pakai masker, sampai ngancam gitu kalau handphonenya gak dikasi,” tulisnya

Baca Juga:  Begini Cara Membuat Hasil Foto Potrait Di HP Terlihat Lebih Maksimal

Rani juga menduga, para pelaku memeliki kemampuan hipnotis, sehingga adiknya menyerahkan handphone miliknya.

“Tiba dikasih handphonenya, mereka katanya anggota dari polisi langsung pergi gitu aja dan seperti dihipnotis juga,” tulisnya lagi.

Menggapi viral nya kasus ini Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, mengatakan belum menerima laporan kejadian itu. Dia berharap korban segera, melapor ke polisi.

“Segera laporkan kejadian dimana, syukur-syukur ada terpantau CCTV,” ujar Hadi kepada wartawan, Rabu (25/8/2021)

Baca Juga:  Sepakat! Pilpres 2024 Digelar 28 Februari, Pilkada Serentak 27 November

Dia juga mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, terlebih Kota Medan masuk level PPKM 4 dan meminta masyarakat tetap waspada dan tidak tidak gampang percaya dengan modus kejahatan para pelaku. Kata dia bila petugas melakukan operasi yustisi tidak dilakukan secara perorangan.

“Operasi yustisi, polisi tidak bertindak sendiri, itu ada TNI, Polisi, Satgas Covid, Dinas Kesehatan, Satpol PP,” ujarnya. (Ptr)