Fenomena ini bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sebuah siklus tahunan. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu terlalu berpikir jauh akan dampaknya.
Waktu yang kita gunakan saat ini adalah waktu sipil atau terzonasi. Artinya, waktu sudah ditentukan oleh bujur tolok zona waktu, seperti WIB atau WITA.
LAPAN menjelaskan, Matahari yang terbit lebih cepat maupun lambat ketika solstis terjadi saat penunjuk waktu yang kita gunakan berdasarkan bayangan Matahari atau waktu sejati saja.
Oleh karena itu, peristiwa percepatan terbenamnya Matahari tidak akan mempengaruhi waktu.
Jam akan terus bergulir secara sama seperti biasanya. Hal yang membedakan hanyalah waktu terang dari Matahari itu sendiri.