Sepele Namun Berbahaya, Puntung Rokok dan Dampaknya pada Lingkungan

JABARNEWS | BANDUNG – Sampah puntung rokok amat mudah ditemukan di mana saja. Kebanyakan sampah puntung rokok berserakan di pinggir jalan. Tak hanya merugikan perokok pasif, sampah puntung rokok berpartisipasi dalam mencemari lingkungan di dunia. Sayangnya, puntung rokok terbuat dari selulosa asetat sehingga sulit terurai. Sulitnya mengurai sampah puntung rokok ini sangat merugikan bagi ekosistem Bumi.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan bahwa “Jumlah timbunan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg”.

Menurut hasil riset yang dilakukan oleh peneliti Universitas Georgia, Jenna Jambeck yang dirilis pada tahun 2015, menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara kedua penyumbang sampah di laut setelah China. Setidaknya, ada 187,2 juta ton sampah dari Indonesia ada di laut.

Sementara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan dilakukan oleh jutaan orang. Setidaknya dua pertiga puntung rokok ditemukan berserakan di trotoar maupun di selokan sehingga berujung di lautan.

Baca Juga:  Dibalik Suksesnya Indonesia MotoGP Mandalika 2023, Ada Listrik Tanpa Kedip

Beragam permasalahan ditimbulkan mulai dari produksi hingga penguraian limbah rokok. Namun, rendahnya kepedulian manusia terhadap Bumi hingga mengancam kelestarian alam. Berikut beberapa dampak buruk yang diakibatkan limbah rokok yang mengancam masa depan Bumi.

1. Merusak ekosistem laut

Sampah puntung rokok menjadi ancaman untuk ekosistem laut. Pantai yang tercemari limbah puntung rokok banyak berada di Pattaya, Phetchaburi, Chanthaburi, Phuket, Koh Samui, dan Songkhla. Sepanjang tepi pantai itu dipenuhi puluhan ribu sampah puntung rokok.

Pembuangan sampah puntung rokok yang sembarangan bisa mnegalir hingga ke perairan laut. Hal itu bisa mengancam ekosistem laut. Sampah puntung rokok yang mengendap di perairan laut bisa menjadi makanan hewan laut. Jika termakan, hewan laut akan terkena penyakit hingga menimbulkan kematian. Sampah puntung rokok seperti ranjau yang sulit untuk dihindari hewan laut.

Baca Juga:  Jubir Ucapkan Terimaksih Pada Relawan Gugus Tugas COVID-19

2. Menghambat pertumbuhan tanaman

Puntung rokok mengandung racun yang membahayakan bagi tumbuh-tumbuhan. Dengan keterlibatan yang signifikan seperti sampah plastik, limbah puntung rokok mengancam kelestarian lingkungan. Kandungan puntung rokok yang sulit diurai setara dengan jenis bioplastik, yakni plastik terdegradasi melalui serangan mikroorganisme. Demikian dilansir Tempo.

3. Menimbulkan penyakit

Tak hanya mengancam pertumbuhan flora dan fauna dunia, sampah puntung rokok yang mencemari perairan dan menghambat perkembangan tanaman bisa membahayakan manusia. Hal itu disebabkan terganggunya kesehatan tumbuh-tumbuhan dan hewan laut yang menjadi santapan. Hewan laut menjadi rentan terkena penyakit. Seperti dilansir CNN, kandungan zat kimia dalam puntung rokok amat berbahaya. Jika manusia mengonsumsi hewan laut yang tercemar bahan kimia puntung rokok, akan timbul penyakit serius seperti kanker.

Baca Juga:  Mendagri Minta Masyarakat Gunakan Hak Pilih

4. Penumpukan sampah

NBC menyebut sebanyak 5,6 triliun sampah puntung rokok menunggu diuraikan setiap tahun. Semestinya, penguraian sampah puntung rokok menjadi tanggung jawab perusahaan tembakau. Dalam peringatan Hari Bumi, perusahaan tembakau didorong untuk terlibat dalam melestarikan sampah puntung rokok dengan menguraikannya melalui upaya daur ulang

Melihat kondisi ini yang sangat memprihatinkan karena kita semua mengetahui bahwa cukai rokok menyumbang sebesar Rp. 153 Triliun untuk kas negara Indonesia, namun dampak yang ditimbulkan sangat berbahaya. Ditambah lagi puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh orang yang tidak bertanggung jawab

Solusi yang perlu dilakukan adalah melarang atau membatasi jumlah rokok yang beredar di Indonesia atau bisa dengan menaikan harga rokok yang baru-baru ini sedang dilakukan pemerintah Indonesia dengan harapan mengurangi jumlah perokok, dengan ini dapat juga mengurangi pembuangan puntung rokok sembarangan yang menimbulkan dampak yang sangat berbahaya. (Red)