Bandung Barat Darurat Kekeringan, 100 Ribu Jiwa Alami Krisis Air

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Kabupaten Bandung Barat ditetapkan dalam status siaga darurat kekeringan. Saat ini, sebanyak 100.000 jiwa yang tinggal di 7 kecamatan di wilayah itu mengalami krisis air.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Duddy Prabowo, mengatakan, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengenai Indeks Resiko Bencana Indonesia, Bandung Barat termasuk dalam indeks resiko tinggi terjadi kekeringan.

“Walaupun beberapa kali sudah terjadi hujan, pemerintah daerah dalam hal ini Pak Bupati sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan dari 5 Agustus sampai akhir September 2018,” kata Duddy, di Lembang, dikutip pikiran-rakyat.com, Sabtu (8/8/2018).

Baca Juga:  Mall Pelayanan Publik Kini Hadir di BTC

Dia menyebutkan, tujuh kecamatan di Bandung Barat yang dilanda kekeringan, yaitu Cipeundeuy, Parongpong, Cipongkor, Cikalongwetan, Gununghalu, Cipatat, dan Batujajar. Total 41 desa dari tujuh kecamatan tersebut mengalami kesulitan air bersih.

Dari tujuh kecamatan itu, lanjutnya, dua kecamatan yaitu Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Cipatat meminta dropping air bersih.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Keuangan 25 Mei 2022, Pemilik Rasi Bintang Sagitarius dan Capricorn

“Kami sudah koordinasikan dengan dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, melalui UPTD Pertamanan. Itu sudah dilakukan dropping air bersih ke dua kecamatan,” katanya.

Berdasarkan data BPBD, dari tujuh kecamatan yang terjadi krisis air bersih, kondisi terparah dialami warga Cikalongwetan. Sebanyak 73.996 jiwa dari 14 desa di Cikalongwetan dilaporkan kesulitan air bersih. Dengan asumsi kebutuhan air bersih untuk satu jiwa ialah 20 liter per hari, BPBD memperkirakan diperlukan sekitar dua juta liter air setiap hari.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Capricorn, Aquarius dan Pisces: Pertimbangkan Untuk Istirahat Sejenak Dari Rutinitas Anda

Di samping untuk kebutuhan air bersih warga, BPBD juga mencatat ada empat kecamaan yang mengalami kekeringan pada lahan pertanian. Empat kecamatan itu ialah Cipeundeuy, Parongpong, Cipongkor, Cipatat. Di empat kecamatan itu, kekeringan lahan pertanian meliputi 36 desa, dengan luas lahan terdampak 1.275 hektare.(Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat