Bupati Purwakarta: Ruang Perawatan RSUD Bayu Asih Harus Ditambah

JABARNEWS | PURWAKARTA – Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih saat ini tengah melakukan pengembangan baik itu ruang perawatan maupun pelayanan medis lainnya.

“Targetnya terus diperbanyak ruang kelas 3. Semakin banyak ruangan bisa banyak menampung pasien,” kata Bupati Purwakarta yang akrab disapa Ambu Anne, saat ditemui di RSUD Bayu Asih Purwakarta, Senin (2/3/2020).

Selain itu, kata Ambu Anne, setiap tahunnya, di RSUD Bayu Asih sudah ada penambahan perawat ataupun tenaga medis. Ia pun mengaku sudah menerima laporan bahwa ada penambahan perawat dan bidan.

Baca Juga:  Fitur WhatsApp Ini Disebut Cocok untuk Perselingkuhan

“Setiap tahun ada penambahan dan kita terus pantau demi pelayanan yang maksimal kepada pasien,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Bayu Asih Agung Darwis Suriatmadja mengatakan, pihaknya saat ini baru bisa memasang dua dokter jaga dibantu delapan sampai 10 perawat di instalasi gawat darurat (IGD).

Menurutnya, jumlah itu dinilai masih kurang meski saat ini masih standar dan bisa mengcover kegawatdaruratan di IGD.

“Kalau memang mau safety, mestinya ada tiga sampai empat dokter yang siaga di IGD. Tapi dua dokter saja sudah cukup, hanya dari segi pelayanan pasti kurang,” ujar Agung.

Baca Juga:  Begini Cara Mengatasi Serangan Rayap Pada Lemari Baju Kayu, Yuk Simak

Biasanya, jam-jam sibuk IGD berkisar antara pukul 17.00-20.00 WIB. Dengan kondisi RSUD yang juga kekurangan ruangan, antrean pelayanan di IGD selalu memanjang.

Meski begitu, pelayanan terhadap pasien darurat terlebih diprioritaskan untuk meminimalisasi hal tidak diinginkan.

“Kita memiliki dokter umum dan spesialis sebanyak 70 orang, yang disiagakan di IGD dua orang, tiap delapan jam atau tiga kali 24 jam roling,” ujarnya.

Tak hanya itu, penambahan tenaga administrasi dan customer servis juga perlu dilakukan agar tenaga medis fokus dalam mengurus pasien.

Baca Juga:  Peluang Usaha, Cicak Kering Dihargai Rp100 Ribu per Kilo

“Jadi tenaga kesehatan hanya fokus mengurus pasien. Sekarang kan tenaga kesehatan selain sibuk mengurus pasien, juga menginformasikan perkembangan pasien kepada pihak keluarga,” imbuhnya.

Agung menyebut, untuk menutup kekurangan itu saat ini pihaknya mulai mencicil belanja tenaga kesehatan dokter dan perawat, termasuk peralatan.

Kisaran anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp1 miliar untuk belanja tenaga medis, fasilitas termasuk penambahan ruangan untuk pasien kelas III.

“Tapi pasti tenaga medis, peralatan dan fasilitas ruangan pasien kita tambah,” tegasnya. (Gin)