Marison: Pertunjukkan Adu Bagong Merupakan Tradisi yang Keliru

JABAR NEWS | BANDUNG – Direktur Investigas Yayasan Scorpion Indonesia, Marison Guciano mengatakan pertunjukkan adu bagong merupakan suatu tradisi yang keliru yang dikhawatirkan jika tradisi ini terus dilakukan maka kepekaan masyarakat untuk melindungi hewan semakin terkikis.

Untuk itu, dalam usaha untuk menghentikan tradisi adu bagong ini harus menjadi tanggungjawab semua pihak karena untuk menghentikan tradisi yang dianggap keliru ini bukan merupakan persoalan yang mudah.

Aksi penolakan pertunjukan adu bagong yang dilakukan oleh yayasan scorpion Indonesia di Gedung Sate Bandung

“Saya pikir usaha untuk menghentikan adu bagong ini harus jadi tanggungjawab semua pihak jelas-jelas ini bukan persoalan yang mudah karena sudah dianggap tradisi dan sudah berjalan puluhan tahun,” ucap Marison saat diwawancara, Senin (23/10/2017).

Baca Juga:  Pasca Banjir dan Longsor, Jalan Nasional Naringgul Cianjur Bisa Dilalui

Ia menuturkan semua pihak harus mengambil sikap proaktic untuk menyadarkan masyarakat bahwa adu bagong ini merupakan perbuayan uang keliru.

“Ini bukan hiburan dan jelas-jelas merupakan kekejaman terhadap hewan atas nama tradisi harus segera dikoreksi dan dihentikan,” tuturnya.

Baca Juga:  Ombudsman Teliti Pengelolaan Parkir Di Kota Bandung, Ada Apa?

Ia mengungkapkan pihaknya juga akan mulai masuk kepada komunitas-komunitas yang terkait adu bagong tersebut.

“Walaupun babi sering dianggap hama oleh masyarakat, tetapi tidak pantas untuk diperlakukan seperti itu dan hak-hak hewan harus diperhatikan,” ungkapnya.

Baca Juga:  200 Warga Dioperasi MOW dan MOP

Marison mengatakan, pertunjukan adu bagong ini madih terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat seperti di Kabupaten Bandung, Garut, Kuningan dan Majalengka. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat