Kapal pinisi juga dikenal sebagai kapal yang tangguh, cepat, dan mampu mengangkut muatan yang banyak. Kapal pinisi bahkan pernah berlayar hingga ke Madagaskar, Afrika, dan Australia.
Salah satu hal yang membuat kapal pinisi istimewa adalah cara pembuatannya yang masih sangat tradisional dan mengandung nilai-nilai budaya yang tinggi. Kapal pinisi dibuat langsung di bibir pantai, dengan menggunakan kayu pilihan yang diukir dan disambung dengan cara khusus.
Pembuatan kapal pinisi juga melibatkan ritual-ritual adat, seperti memilih hari baik, memotong pohon, memasang tiang, hingga meluncurkan kapal ke laut. Pembuatan kapal pinisi biasanya dilakukan secara gotong royong oleh para pembuat kapal yang memiliki keahlian turun temurun.
Kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada Sidang ke-12 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Pulau Jeju, Korea Selatan, Kamis, (7/12/2017).
Melansir dari Kemendikbud, pengakuan kapal pinisi sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO menjadi bentuk pengakuan dunia internasional terhadap arti penting pengetahuan.