JABARNEWS | MAJALENGKA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka mencatat selama bulan Januari 2019, terdata ada 108 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk itu, pihaknya konsen melakukan preventif atau pencegahan dengan mengurangi jenik-jentik nyamuk.
Kadinkes Majalengka, Alimudin mengatakan DBD ini merupakan siklus 5 tahunan, namun pencegahannya harus terus dilakukan.
“Kami mencatat ada 108 kasus DBD dalam satu bulan ini. Sementara, selama tahun 2018, tercatat ada sekitar 300 kasus.” ungkapnya, saat ditanya sejumlah wartawan usai melaunching program Puskesmas Nganjang Ka Imah di Kecamatan Cigasong, Rabu (30/1/2019).
Alimudin menambahkan pihaknya juga bekerjasama dengan instansi lainnya, terutama sekolah-sekolah dengan program bebas jentik. Sehingga soal kebersihan ini telah tertanamkan sejak dini di tingkat pelajar.
“Kita sudah melibatkan sekolah untuk memberantas jentik-jentik nyamuk DBD. Intinya, kebersihan harus dijaga dan harus menjadi prioritas. Karena mayoritas DBD rata-rata menyasar anak-anak sekolahan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan dengan adanya program Puskesmas Nganjang Ka Imah, diharapkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat semakin baik. Pihaknya tidak mau melihat ada kondisi warganya yang terlantar.
“Disamping preventif atau pencegahan, kita juga melayani kesehatan warga dalam kondisi darurat dengan adanya program Puskesmas Nganjang Ka Imah. Silakan manfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya. Dan kepada pelayan kesehatan harus cepat tanggap, bulan Februari petugas pelayanan kesehatan akan mendatangi rumah-rumah warga,” ungkapnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat