9 Hari Menghilang, Akhirnya SM Kembali Kerumah

JABARNEWS | KAB TASIKMALAYA – Setelah menghilang selama kurang lebih 9 hari, SM (17) warga kampung Citeureup Rt.01 Rw.04, Desa Sukapada, Kec Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya akhirnya pulang ke rumah, Jumat, (09/03/2018) sekira pukul 11.30 WIB siang.

Menurut keterangan SM, ia pergi dari rumah dijemput oleh kenalannya di jejaring sosial Facebook, Kamis, (01/03/2018) di daerah Pamoyanan dengan menggunakan sebuah kendaraan. Ia dibawa ke Bandung dan sempat tinggal selama tiga hari.

Bosan main di daerah Bandung, SM bersama temannya pergi ke daerah Garut dan menginap selama satu hari. Dilanjutkan pergi ke Kuningan selama empat hari. Setelah itu, ia diantar pulang oleh temannya dan diturunkan di daerah Wado pada hari Jumat siang.

Baca Juga:  Sekolah di Serdang Bedagai Mulai Gelar PTM Terbatas, Ini Pesan Darma Wijaya

Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan, SM pulang dalam keadaan trauma dan bingung daerah tempat tinggalnya.

“Pengakuannya, diturunkan di daerah Wado, tapi dia tidak tahu arah pulang. Pulangnya ke pasar Ciawi naik elf. Dari pasar Ciawi oleh tukang ojeg langsung diantar ke rumahnya. Dia pulang dalam keadaan trauma,” ungkapnya kepada media di sekretariat KPAID Kabupaten Tasikmalaya di Perum Citra Graha Residence Blok A No 2, Cisayong, Sabu (10/3/208).

Baca Juga:  Jangan Sampai Dilakukan! Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Merusak Sendi, Salah satunya Kretek

Ato menambahkan, kasus tersebut belum bisa diindikasikan ke dalam kasus trafficking dan eksploitasi anak.

“Belum ada indikasi ke sana, kami masih mendalaminya. Seperti kita lihat, anaknya belum bisa dimintai keterangan. Bahkan kepada orangtuanya pun belum mau bicara. Anaknya masih trauma. Kami sekarang fokus dulu kepada psikis si anak. Selanjutnya kami akan meneruskan laporan ke pihak berwenang,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ketua PWNU Kecam Berita Hoax Tentang Ulama

Ditempat yang sama Kades Sukapada, Ahmad Hidayat, mengatakan, kejadian tersebut merupakan yang pertama selama dirinya menjabat sebagai kades.

”Baru kali ini terjadi, sebetulnya daerah kami ini ndeso banget. Hanya letaknya dekat dengan jalan provinsi jadi mulai ramai, apalagi sekarang ada mini market yang selalu dijadikan tempat nongkrong,” ungkapnya.

Untuk menghindari hal itu terulang, Ahmad terus melakukan sosialisasi pentingnya pengetahuan tentang pergaulan dan pentingnya komunikasi dengan orangtua. (Yud)