Aktivis Cium Aroma Korupsi, Tiada Angin Atau Hujan Patung Egrang “Kebanggaan” Purwakarta Roboh

JAWABARAT | PURWAKARTA – Tiada angin ataupun hujan, patung Egrang di pertigaan Jalan Taman Pahlawan yang disebut-sebut sebagai salah satu ornamen kebanggaan Purwakarta tiba-tiba saja roboh, Minggu (5/8). “Roboh sendiri sekitar jam 10.30 WIB,” ujar salah satu saksi mata di lokasi.

Di Minggu pagi menjelang siang itu, cuaca di Kecamatan Purwakarta Kota cukup cerah. Laju angin pun normal-normal saja. Sehingga, robohnya patung seorang anak yang tengah menggunakan Egrang ini cukup menaruh curiga di kalangan pegiat antikorupsi. Pasalnya, patung tersebut terbilang belum terlalu lama berdiri, usianyapun masih jauh dari dua digit.

Baca Juga:  KPU Purwakarta Akan Mulai Mendata Orang Dengan Gangguan Jiwa

Pegiat Komunitas Antikorupsi Purwakarta Muhamad Ramdan mengatakan, penegak hukum harus menyelidiki fenomena robohnya patung-patung di Purwakarta. Kata dia, jangan-jangan, kualitas patung-patung di setiap sudut Kota di Purwakarta, semuanya memang jelek lantaran tidak sesuai spesifikasi.

Lokasi patung Egrang yang roboh di Purwakarta, Minggu (5/8), tampak sudah dibersihkan

“Ini harus jadi perhatian, ya, pembangunan tidak boleh asal jadi. Penegak hukum harus bergerak guna menjawab kecurigaan masyarakat,” ujarnya kepada Jabarnews.com.

Baca Juga:  Akhir Liburan, CRT Payung Banyak Peminat

Belum lagi, kata dia, publik masih ingat hal yang sama terjadi pada patung Semar yang roboh sendiri di tahun 2016.

“Pemerintah harus klarifikasi,” desaknya.

Kepala Dinas Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar kepada awak media pernah mengulas bahwa pemasangan patung untuk menunjukan kekhasan Purwakarta. Dijelaskan lebih lanjut, pemasangan patung atas prakarsa Bupati Purwakarta waktu itu, Dedi Mulyadi.

“Kalau Anda perhatikan di jalan pertigaan menuju Jalan Taman Pahlawan terlihat patung seorang anak yang menggunakan egrang,” jelas Heri, Selasa (17/1/2017).

Baca Juga:  Gagal nyalip, Pengedar Vario Tewas Terlindas Truk di Purwakarta

Heri menjelaskan patung Egrang dibangun sebagai simbolisasi bahwa Purwakarta pernah memecahkan rekor Muri sebagai kota dengan pemain Egrang terbanyak di dunia yang diselenggarakan pada saat Hari Jadi Kabupaten Purwakarta 2012.

Diketahui, pada tahun 2012 lalu, secara serempak, sebanyak 14.570 pelajar berhasil memecahkan rekor MURI sebagai peserta permainan egrang terbanyak sepanjang sejarah. [jar]

JABARNEWS | BERITA JAWA BARAT