Bagus Rangin Diusulkan Jadi Nama BIJB

JABARNEWS | MAJALENGKA – Banyak nama pahlawan atau tokoh Jawa Barat diusulkan jadi nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Termasuk nama pahlawan asal Majalengka saja yang ‎diusulkan untuk penamaan bandara yang terletak di Kertajati ini.

Hal ini ditegaskan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari fraksi PDIP, H. Surahman mengatakan ‎bahwa banyak nama yang mencuat untuk penamaan BIJB di Kertajati. Namun nama Bagus Rangin masih tetap masuk dalam klausul untuk penamaan BIJB di Kertajati.

Beberapa nama lainnya yang diusulkan Abdul Halim, Sutan Bagus Rangin, BIJB Kertajati, ada juga yang nantinya mengusulkan nama pahlawan yang ada di Jawa Barat.

Baca Juga:  Wiranto: Pilkada Jabar Berpotensi Adanya Gejolak Politik

“Nama Bagus Rangin meski belum diakui secara nasional, namun dari sisi booming namanya, masih tetap diakui dan diusulkan agar jadi nama BIJB.” ungkapnya, saat dimintai pendapatnya terkait nama bandara, Selasa (17/4/2018).

Bagus Rangin, dikutip dari Wikipedia adalah tokoh dari Bantarjati, Majalengka. Bagus Rangin diperkirakan lahir sekitar tahun 1761. Ia tokoh sejarah dan pahlawan yang menentang dan memimpin pemberontakan melawan Belanda pada Perang Cirebon tahun 1805-1812

Bagus Rangin berasal dari demak, distrik Blandong, Rajagaluh (sekarang Rajagaluh menjadi kecamatan Rajagaluh, Majalengka) yang terletak di kaki gunung Ciremai. Dia adalah putra dari Sentayem (Ki buyut Teyom), cucu dari Waridah dan keturunan dari Ki buyut Sambeng, salah satu dari cicit pembesar didaerah tersebut atau dalam Bahasa Cirebon disebut Ki Gede.

Baca Juga:  Mengulas Misteri Ikan Dewa di Tempat Wisata Pemandian Cibulan Kuningan

Bagus Rangin bukanlah seorang Raja, ia hanya seorang rakyat biasa namun memiliki semangat ksatria untuk melawan kekejaman dan kediktatoran penguasa, baik itu pemerintah kolonial Hindia Belanda maupun penguasa lokal di wilayah Keresidenan Cirebon.

Baca Juga:  Kapolres Subang : Siapapun Yang Menang Semoga Amanah

Dalam setiap kesempatan Ia berdiri dan mengurai khotbah pembangkitan. Sebuah khotbah yang panjang, yang menggugah kesadaran makna hidup dan kehidupan rakyat setempat yang didera nestapa.

Akan tetapi, terlepas dari banyaknya usulan nama untuk bandara, anggota DPRD Provinsi Jabar berharap supaya gubernur mengajak berbagai pihak untuk menetapkan nama tersebut. “Akan lebih elok, jika sebelum penetapan nama BIJB itu, gubernur bermusyawarah atau mengajak ngobrol kita, anggota DPRD, tokoh masyarakat, tokoh yang tau sejarah. Supaya nanti hasilnya lebih memuaskan,” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat