Bantuan Pusat, Alat Pertanian Modern Tak Cocok Di Desa

JABARNEWS | PANGANDARAN – Sekretaris  Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pangandaran Abas Rosadi mengatakan, bantuan pemerintah pusat yang disalurkan kepada petani harusnya disesuaikan dengan kebutuhan petani desa.

Pasalnya, alat pertanian modern untuk mempermudah pengolahan hasil pertanian ternyata tidak cocok digunakan di pedesaan.

Baca Juga:  Atalia Kamil Sebut Majalengka‎ Banyak Kemajuan

“Banyak bantuan mesin peralatan tani modern tidak sesuai dengan karakter pedesaan. Bantuan tersebut diantaranya mesin perontok padi dan mesin tandur,” ujarnya dikutip ruber.id.

Abas menyebutkan, satu bidang sawah di Pangandaran rata-rata hanya berukuran beberapa meter persegi atau tidak terlalu luas sehingga penggunaan alat modern malah tidak efektif.

Baca Juga:  PSI Kota Bandung Optimis Bisa Memperoleh 7 Kursi, Ini Caranya

Sementara itu salah seorang petani asal Dusun Bontos, Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran Mubarok mengakui, alat pertanian modern malah berdampak negatif pada buruh tani.

“Jika peralatan pertanian modern masuk ke pedesaan, mengancam hilangnya tradisi gotong royong di masyarakat, karena biasanya jika musim panen dan musim tanam adalah kesempatan untuk buruh tani mengais rejeki agar ada penghasilan tambahan,” keluhnya.

Baca Juga:  7 Wilayah di Jawa Barat Berpotensi Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang, Berikut Daftarnya

Mubarok berharap, pemerintah melakukan singkronisasi antara rencana program dengan kultur dan keadaan desa saat hendak memberikan bantuan. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat