Buntut Isu Kudeta Demokrat, Ragam Pendapat Minta Moeldoko Mundur dari KSP

JABARNEWS | BANDUNG – Buntu dari dugaan sebagai aktor di balik rencana kudeta terhadap Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Moeldoko, diminta mundur dari jabatannya sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).

Permintaan mundur, salah satunya muncul dari Ketua Umum Cakra AHY, Irwan yang meminta Moeldoko mundur secara dari jabatannya secara kesatria, untuk menjaga k menjaga marwah Istana dan Presiden Jokowi.

“Secara kesatria seharusnya pak Moeldoko mengundurkan diri. Jangan sampai publik meminta Jokowi menertibkan atau meminta beliau mundur,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Purwakarta Apresiasi Keberhasilan Polisi Temukan Ladang Ganja Di Sukasari

Irwan pun menyebut Moeldoko harus bisa mempertanggungjawabkan pernyataanya soal pertemuan dengan sejumlah kader Demokrat tidak dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pak Moel bilang tidak perlu mengaitkan dengan Pak Jokowi. konsekuensinya mundur dong atau dimundurkan oleh Presiden,” kata Irwan

“Jangan coba ganggu Mas AHY. Bukan soal elektoral, tapi kedaulatan dan harga diri mas AHY. Kami pasti lakukan perlawanan,” sambungnya.

Baca Juga:  BMKG: Prakiraan Cuaca di Bandung Raya Kamis 9 Maret 2023

Selain itu, menurut Peneliti senior di Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah, Saiful Mujani, dalam akun instagramnya ia turut menanngapi terkait isu kudeta di partai demokrat yang melibatkan Moeldoko.

Bahkan dia meminta kepada Moeldoko untuk mengundurkan diri dari posisi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) sebagaimana disampaikannya dalam akun Twitter pribadinya @saiful_mujani pada Selasa (2/2/2021).

Baca Juga:  Warga Swadaya Perbaiki Jalan Di Jampangtengah

Menurut Mujani, jika Moeldoko memang benar berniat untuk mengkudeta AHY, seharusnya dia terlebih dahulu bergabung dengan Partai Demokrat.

Mujani menyebut Moeldoko dapat dengan mudah mempengaruhi kader lainnya andaikata dirinya menjadi salah satu bagian dari Partai Demokrat.

“Kalau pak Moeldoko mau cawe-cewe dengan internal demokrat, gabung saja dengan Demokrat,” kata Saiful Mujani seperti dikutip dari akun Twitter @saiful_mujani pada Selasa, 2 Februari 2021. (red)