Warga Swadaya Perbaiki Jalan Di Jampangtengah

JABARNEWS | SUKABUMI – Kondisi jalan provinsi di perlintasan Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, semakin memprihatinkan. Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, warga setempat secara swadaya melakukan kerja bakti menutupi kubangan jalan.

Kondisi jalan rusak ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti drainase yang tak berfungsi akibat tersumbat. Sehingga dampaknya, saat hujan deras turun airnya meluap dan menutup seluruh badan jalan. Lapisan aspal pun tergerus air, jalan pun rusak parah.

Seorang warga Kampung Ciembe, Desa Padababeunghar, Arisman (50) mengatakan, untuk menutupi badan jalan yang berlubang, warga Desa Padabeunghar berinsiatif mengurugnya dengan menggunakan pecahan batu ares.

Baca Juga:  Awas! Ini Penyebab Penyakit Hepatitis Yang Jarang Diketahui, Diantaranya Jarum Tato

“Banyak yang mengalami kecelakaan di jalan ini, karena jalannya penuh lubang dan berlumpur. Untuk itu, kami tutupi jalan ini menggunakan batu ares,” jelas Arisman seperti dilansir dari radarsukabumi, Jumat (18/5/2018).

Menurut Arisman, kondisi jalan rusak yang nampak seperti saluran sungai ini telah lama terbengkalai. Warga bersama para sopir angkutan kota (Angkot) jurusan Panggeleseran – Cieumbe sudah berulang kali melakukan aksi penutupan jalan agar pemerintah segera memberikan bantuan untuk membangun jalan rusak tersebut.

Baca Juga:  Budidaya Melimpah, Lengkuas Desa Muktijaya Bekasi Akan Diekspor

“Lebih lima kali warga memprotes jalan ini, dengan cara menanami pohon pisang di lokasi kubangan jalan. Tetapi, tidak tahu kenapa pemerintah belum juga melakukan perbaikan,” ujarnya.

Sementara itu, Dimas (45), warga Kampung Panyindangan, Desa Padabeunghar mengatakan, perbaikan jalan raya ini dilakukan secara swadaya masyarakat yang peduli dengan ketidak nyamanan atas kondisi

jalan rusak. “Karena tidak diperbaiki, maka warga langsung turun ke jalan untuk melakukan perbaikan,” imbuhnya.

Baca Juga:  5 Pekerja Terluka Akibat Konstruksi Tol Desari Amblas

Pihaknya sering melakukan koordinasi terkait kondisi jalan rusak tersebut kepada pemerintah desa dan kecamatan. Namun, hingga kini belum juga ada hasil. “Jalan ini malah kian parah bahkan sering terjadi kecelakaan.

Warga sudah merasa lelah untuk mengadukan persoalan jalan yang rusak itu kepada pemerintah. Karena takut banyak korban kecelakaan, makanya warga langsung bergotong-royong menutupi jalan yang berlubang dengan  peralatan seadanya,” pungkasnya. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat