Disnakan Jabar Antisipasi Penyebaran Virus Antraks

JABARNEWS | BANDUNG – Jelang Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah, Dinas Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat lakukan antisipasi penyakit antraks terhadap hewan kurban. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran virus antraks yang sebelumnya terjadi di delapan daerah di Jawa Barat.

’’Kalau antisipasi antraks selalu kita lakukan salah satunya soal vaksinasi. Kemudian ada daerah spot-spot yang memang daerah endemik antraks. Ada lima kabupaten dan tiga kota, tapi kita lebih fokus pada desa-desa yang endemik antraks,’’ ujar Kepala Dinas Pangan dan Peternakan Jabar Dewi Sartika, Selasa (14/8/2018).

Baca Juga:  Pemerintah Targetkan 32 Juta Anak Di Imuniasi MR

Lima kabupaten di Jawa Barat yang dinyatakan endemik antraks di antaranya Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang.

’’Kalau kotanya ada Depok, Bogor, dan Bekasi. Termasuk, itu merupakan daerah-daerah produksi yah terutama untuk domba. Kalau sapi dari sana juga ada tapi sebagian besar datang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan itu menjadi pusat perhatian kita,’’ jelas Dewi.

Baca Juga:  Sib, PSKC Bakal Berikan Kejutan

Berdasarkan catatan, antraks terakhir kali ditemukan pada 2008. Saat itu ada pada sapi perah di Bogor. Nah sejak 2008 hingga saat ini antraks sudah tidak lagi ditemukan.

’’Itu menjadi perhatian khusus dan karena bagaimanapun ada jenis-jenis penyakit yang menular antarhewan, kemudian hewan ke manusia atau sebaliknya,’’ ucap Dewi.

Baca Juga:  Dolar Naik, Kedelai Naik, Tahu Naik, Ukuran Kecil, Pengusaha Galau

Dewi mengimbau kepada masyarakat yang akan berkurban agar memotong hewan kurban di rumah potong. Menurutnya, hal tersebut telah diatur kabupaten dan kota masing-masing.

’’Karena mereka juga menetapkan lokasi-lokasi untuk penjualan yah, termasuk juga lokasi pemotongan biasanya di masjid-masjid terdekat di RW. Tapi kita juga tetap mengimbau supaya bisa dipotong di rumah potong hewan,’’ pungkas Dewi. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat