Dokter Tifa Ngaku Siap Dipecat Hingga Ditodong Pistol Demi Vaksin Merah Putih

JABARNEWS | BANDUNG – Seorang dokter ahli epidemiologi bernama dr Tifauzia Tyassuma atau yang akrab dipanggil Tifa tengah melakukan upaya untuk mensukseskan Vaksin buatan Indonesia yang diberi nama Vaksin Merah Putih.

Dalam sebuah postingan akun Facebook pribadinya, dr Tifa mengaku telah siap menunggu dan mendukung pembuatan Vaksin Merah Putih di Lembaga Eijkmann.

“Saya mendukung dengan semangat nasionalisme di dada, pekerjaan para Ilmuwan Indonesia, di Lembaga Eijkmann, disupport penuh oleh Kementerian Riset dan Teknologi RI, untuk membuat vaksin merah putih,” tulis dr Tifa di akun Facebook pribadinya, dilansir Jabarnews pada Selasa (12/1/2021).

Baca Juga:  Berbahaya, Ibu Hamil Jangan Melakukan Pekerjaan Rumah Ini

“Kalau target pemerintah dengan pengadaan vaksin impor untuk 180 juta orang, menggunakan vaksin Sinovac, Novavac, Pfizer, dan Astra Zeneca. Maka saya menjadi orang ke 181 juta, untuk divaksin menggunakan vaksin merah putih,” tambahnya menegaskan.

Tak hanya itu, Dokter cantik ini juga mengaku tidak takut ditodong pistol atau dipecat demi memperjuangkan Vaksin Merah Putih.

“Saya tidak mengizinkan siapapun juga, walau dengan todongan pistol sekalipun, walau dengan ancaman saya dipecat sekalipun, walau dengan ancaman denda sekalipun, walau dengan ancaman pidana sekalipun, untuk menyuntikkan vaksin corona, selain vaksin merah putih,” dilansir dari laman Pojoksatu.

Baca Juga:  2 Agustus, DPW PKB Umumkan Cagub Jabar

Akademisi bidang epidemiologi ini menyebut lebih baik dia mati karena menggunakan vaksin Merah Putih ketimbang mati karena menggunakan vaksin lain.

“Kalau seandainya saya mengalami efek samping ringan, sedang, atau berat, atau sampai mati sekalipun, saya lebih baik mengalaminya karena vaksin merah putih, bukan karena vaksin yang lain. Seandainya saya mati karena vaksin merah putih, setidaknya kematian saya berjasa, untuk membuat peneliti vaksin merah putih, memperbaiki kualitas vaksin tersebut, agar tidak terjadi lagi pada diri orang lain,” tegasnya.

Baca Juga:  Bandel! Tempat Hiburan Malam di Kota Bandung Masih Beroperasi, TNI Turun Tangan

Di akhir postingannya, akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute ini menegaskan tidak menolak vaksin Covid-19, tetapi dia tidak akan mau disuntik vaksin selain vaksin buatan Indonesia.

“Sekali lagi saya tegaskan di sini. Saya tidak Anti vaksin. Tetapi saya tidak mau disuntik vaksin selain vaksin dari virus asli Indonesia, vaksin yang dibuat oleh Bangsa Indonesia sendiri. Titik!,” tegasnya.

Dokter Tifa yang dihubungi Pojoksatu melalui pesan WA, Selasa (12/1/2021) mengizinkan untuk mengutip postingannya tersebut. (Red)