H-5 Lebaran, Dinsos Antisipasi Serbuan Pengemis

JABARNEWS BANDUNG – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Tono Rusdiantono, mengatakan, jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) khususnya pengemis, gelandangan, dan anak jalanan saat ini belum signifikan jumlahnya.

“Biasanya jelang Hari Raya, H-5 atau seminggu sebelum Lebaran mereka datang ke Bandung, makanya kita lakukan razia dan memperketat pemantauan,” ujar Tono di acara Bandung Menjawab, Kamis (24/5/2018).

Kata Tono, pemantauan kini tidak di 32 titik namun di 10 titik saja. Karena hanya 10 titik itulah yang efektif.

Baca Juga:  Sempat Positif Covid-19, Oded M Danial Divaksin Dosis Kedua

“Kita tidak menginginkan jelang Hari Raya atau akhir Ramadan banyak PMKS di Bandung. Kita akan perketat, razia, lakukan pembinaan secara intensif. Merazia dengan lembut, bawa ke rumah singgah, lakukan berbagai teraphy, dan assessment (penilaian),” paparnya.

Namun inti pokoknya, lanjut Tono, jangan sampai mereka ke jalan kembali. Pihaknya harus bekerja keras merubah pola pikir.

Baca Juga:  Vaksinasi di Kota Bandung Baru 48 Persen, Satgas Pastikan Stok Vaksin Aman

“Pengalaman lebaran tahun lalu, digaruk 172 PMKS. Saya jamin bukan warga Bandung, dari 172 itu 70% bukan warga Bandung. Untuk warga Bandung kategori miskin kan bisa ditangani, dilakukan pembinaan, edukasi, ada diklat minimal untuk perbaikan diri dan keluarga,” tegasnya.

Untuk pengemis yang ke gang-gang, menurut Tono, pihaknya akan koordinasi dengan aparat kewilayahan. Karena yang terpenting yang mengganggu lalu lintas. Yang mengganggu wisatan, hingga membuat Bandung kumuh.

Baca Juga:  Mapag Hujan Siap Atasi Banjir Kota Bandung

Tono mengimbau, pada masyarakat Bandung ataupun pendatang agar membantu Pemkot dengan tidak memberi donasi ke pengemis, gelandangan, atau anak jalanan.

Selain itu jangan juga memberikan sumbangan uang atau barang kepada kelompok yang menggalang dana tak berijin, kalau sampai ada akan dibubarkan. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat