Ini Cara Pemkab Purwakarta Atasi Kemarau Panjang

JABARNEWS | PURWAKARTA Sawah seluas 658 hektar di Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, hingga kini masih menerapkan sistem tadah hujan. Makanya pemerintah Kabupaten Purwakarta mencari solusi sumber air yang potensial bagi pertanian di wilayah tersebut.

’’Alhamdulillah kita sudah mengadakan pertemuan dengan Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat. Intinya, mereka akan membantu kita mencarikan solusi yang paling potensial untuk menjadi sumber air bagi pertanian yang ada di wilayah Kecamatan Maniis, terutama di musim kemarau,’’ ujar Penjabat Bupati Purwakarta, Mohammad Taufiq Budi Santoso, saat ditemui di Kecamatan Maniis, Senin (3/9/2018).

Baca Juga:  Di Kota Tasik, Rindu Kalah Dari Asyik

Ia menambahkan, memang beberapa alternatif tadi sudah dapat teridentifikasi baik dari camat, rekan-rekan kepala desa dan bantuan PSDA Jawa Barat. Pihaknya bisa mencari lokasi dan mencari alternatif menyediakan air tanpa membebani masyarakat.

Baca Juga:  Mis Barman, Produk Simping dari BUMDes Cibogohilir Purwakarta

’’Jangan sampai nanti masyarakat yang harus menanggung beban besar dan tidak ekonomis. Jangan sampai nanti biaya produksinya membengkak gara-gara membayar akhirnya. Itu yang kita coba carikan solusi yang terbaik, sehingga dapat membantu para petani Maniis dan sekitarnya, tanpa didebani biaya,’’ ujarnya.

Sementara, Camat Maniis, Cecep Suhendar mengaku senang dan akan membantu PSDA Jawa Barat untuk mencari solusi alternatif untuk pasokan air untuk sawah.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Jawa Barat 12 Oktober 2018

’’Alhamdulillah, semoga saja solusinya segera ditemukan. Dengan demikian masyarakat akan sangat terbantu, karena ini sudah di idam-idamkan masyarakat Maniis sejak lama. Masyarakat pasti senang, sebab bisa bertani tanpa harus nunggu hujan dulu,’’ pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat