Kata Yana Mulyana Kasus HIV AIDS di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Per Tahun

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meminta Dinas Kesehatan Kota Bandung agar memberi perhatian yang cukup serius terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Apalagi di tengah pandemi Covid-19, ODHA lebih rentan terpapar karena memiliki masalah dengan kekebalan tubuhnya.

Sebab, kata dia, pemerintah berkewajiban untuk meminimalkan jatuhnya korban jiwa akibat Covid-19, termasuk korban jiwa dari saudara-saudara ODHA.

“Ingatkan mereka supaya terus minum obat-obatnya, melakukan hubungan seks yang sehat, serta tidak memakai jarum suntik sembarangan,” kata Yana dalam keterangan yang diterima, Minggu (8/8/2021).

Baca Juga:  Datangi Rumah Sakit Al Ihsan, DPRD Minta Dinkes Jabar Optimalkan Anggaran RSUD

Mengingat kasus HIV/AIDS di Jawa Barat termasuk Kota Bandung cukup tinggi. Bahkan, Yana mengungkapkan, setiap tahun terjadi penambahan sekitar 300-400 orang terpapar HIV/AIDS.

Dengan begitu untuk memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS, Yana pun meminta masyarakat untuk aktif memberi dukungan kepada mereka. Jangan sampai ada stigma buruk terhadap penderita ODHA.

Baca Juga:  1.300 Personel Polisi Dan TNI Amankan Sidang Habib Bahar Smith

“Doronglah mereka untuk memberikan karya-karya terbaiknya bagi masyarakat,” serunya.

“Terakhir, saya mengajak, mari kita putus penularan HIV mulai dari sekarang. Jangan tinggalkan satu orangpun, kita pasti bisa,” tandasnya.

Diketahui, Pada Tahun 2030, pemerintah memiliki tujuan three zero, yakni tak ada lagi masyarakat yang terinfeksi HIV, dan tak ada lagi kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS, dan Tidak ada diskriminasi.

Baca Juga:  Muslimat NU Majalengka Ajak Masyarakat Pererat Silaturahmi dan Kekeluargaan

Tak hanya menargetkan, dalam Permenkes Nomor 21 Tahun 2013 tentang penanggulangan HIV dan AIDS, pemerintah menerapkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut yaitu 90-90-90.

Artinya 90 persen ODHA mengetahui status HIV, 90 persen ODHA yang mengetahui statusnya mendapat obat antiretroviral (arv), serta 90 persen ODHA on art mengalami supresi virus. (Rls)