Keunikan Tradisi Perang Tomat Di Desa Cikidang Bandung Barat

JABARNEWS | BANDUNG – Desa Cikidang, Kampung Cikareumbi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, merupakan salah satu desa yang memiliki tradisi unik bernama Rempug Tarung Adu Tomat.

Tradisi Rempug Tarung Adu Tomat atau bisa disebut sebagai perang tomat ini telah berlangsung sejak tahun 2012 lalu hingga saat ini.

Dalam pelaksanaannya, warga Cikareumbi di desa Cikidang akan menyediakan ribuan tomat busuk yang disebar ke sejumlah titik. Beberapa perlengkapan lain seperti topeng dan tameng pun disiapkan untuk menambah keseruan peperangan. 

Baca Juga:  Kapolda Jabar: Luar biasa Penerapan PPKM di Kota Sukabumi

Tak hanya warga, para pengunjung yang hadir dalam kesempatan tersebut juga diperbolehkan untuk mengikuti langsung agenda ini.

Selain perang tomat, warga juga menyelenggarakan upacara Ngaruat Bumi dan Hajat Buruan, yang kemudian dilanjutkan dengan helaran/arak-arakan warga. 

Baca Juga:  Wagub: 170 Ribu Anak di Jabar Tak Bisa Menikmati Bangku SMA

Arak-arakan ini biasanya dilaksanakan tepat sebelum agenda perang tomat dimulai dengan mengitari kampung.

Awalnya, tradisi perang tomat di Cikareumbi selalu diselenggarakan pada minggu kedua bulan Muharram  Tahun Hijriyah. Namun kini, mulai tahun 2018, acara perang tomat akan diadakan setiap minggu terakhir bulan Oktober.  

Baca Juga:  Ratusan Rumah Terendam Banjir di Kota Tebing Tinggi

Tujuan dari acaranya sendiri adalah sebagai bentuk rasa syukur dan sebagai ungkapan membuang hal-hal buruk di masyarakat maupun penyakit yang melanda tanaman mereka. 

Oleh karena itu, tomat yang digunakan untuk perang tomat ini pun merupakan tomat yang dinilai tidak bisa dimakan atau tidak bisa dijual oleh petani sekitar. (Red)