Nelayan Indramayu Panik …

JABARNEWS | INDRAMAYU – Bersamaan dengan datangnya musim paceklik ikan di laut, nelayan di sejumlah tempat di Indramayu mulai panik. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa harus menjual barang-barang dapur bahkan pakaian yang masih bagus.

“Seluruh nelayan tradisional, baik nelayan jenis sope, maupun gemplo semuanya tak melaut. Kalau pun nekat berangkat percuma saja, tidak ada ikan. makanya tidak jarang nelayan pada musim paceklik sekarang ini, menjual barang yang ada,” kata Sinih (57), istri nelayan Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, dikutip laman Kabar Cirebon, Jumat (1/6/2018.

Baca Juga:  Polres Cimahi Siap Terapkan Digitalisasi Registrasi Kendaraan, Mutasi Bisa Lewat Aplikasi

Sinih menyebutkan, saat musim paceklk datang, suaminya yang bernama Siwan (61) sakit parah.

“Sudah keteteran mencari makan karena musim paceklik, ditambah lagi suami sakit tidak sembuh-sembuh juga. Biaya untuk berobat tidak ada. Ya sudah bufet yang tinggal satu-satunya akan dijual juga,” katanya.

Baca Juga:  Polres Cirebon Dalami Kasus Penganiayaan Anak yang Pelakunya Diduga Masih di Bawah Umur

Nelayan lainnya, Warman (61), mengatakan, dia sudah menjual selendang istrinya yang tinggal dua lembar.

“Pokoknya, selama musim paceklik, sendok, gelas, piring, bahkan kompor saja yang dijual, melainkan segala yang bisa dijadikan uang, selama musim paceklik bagi nelayan di sini, itu dijual. Kita saja sudah menjual dua selendang milik istri,” ujarnya.

Baca Juga:  Polres Purwakarta Gelar Khitanan Gratis

“Kapan musim paceklik hilang dan kembali normal, kita belum tau pastinya. Biasanya itu tejadi hingga dua bulan ke depan,” imbuh Warman. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat