Kendati demikian, menurutnya, kaum milenial ataupun zilenial ini tidak bisa diberikan pendekatan penyadaran secara paksa. Alih-alih membuat masyarakat sadar menjalankan protokol kesehatan, sebaliknya malah justru akan menolak jika dipaksa terus-menerus.
“Hal yang mestinya bisa dijadikan dasar atau pendekatan upaya agar generasi muda mau patuh melaksanakan prokes, yaitu diantaranya sosialisasi tiada henti,” jelas kang Arif.
Untuk itu, lanjut di, pihaknya merangkul generasi muda untuk berkontribusi di tengah pandemi Covid-19, tentunya dengan tidak abai Prokes dan terus mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, yakni menerapkan disiplin 3M.
“Jangan menganggap sepele Covid-19, karena gejalanya tidak sama di semua orang. Karena tidak semua tubuh memiliki respon yang sama saat terpapar Covid-19,” tutur kang Arif.
Maka, kita harus ajak pemuda agar menjadi generasi peduli. Anak muda itu aset terpenting, di isu kesehatan seperti ini, saya pikir kesadaran anak-anak muda justru yang menentukan dalam hal menjaga aktivitasnya serta mematuhi protokol kesehatan secara disiplin,” tandasnya.(Gin)