JABARNEWS | MAJALENGKA – Benjolan besar di punggungnya telah berusia 15 tahun. Tentu saja, kondisi badannya itu membuatnya harus menahan sakit setiap menit. Pria lansia bernama Aep (65) ini, butuh bantuan tangan dermawan.
Sebagai buruh tani biasa, warga Desa Jatisawit RT 03/RW 01, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka itu hanya bisa menghasilkan nafkah untuk makan sehari-hari saja. Dia tidak bisa menabung, karena uang yang didapat selalu digunakan untuk ongkos berobat ke rumah sakit, menggunakan angkutan umum.
Aep mengaku, punya dukungan dari pemerintah dengan mempunyai Kartu Indonesia Sehat (KIS). Tapi, untuk berobat total, dia tak punya biaya berobat dan tak punya saudara yang akan menunggunya di rumah sakit. Kalaupun punya 4 anak, kondisi ekonomi mereka pun sama-sama kekurangan.
“Sudah 6 bulan saya bolak-balik berobat. Saya tak punya kendaraan, berangkat ke rumah sakit tentunya pakai angkutan umum,” ungkapnya, Sabtu (31/3/2018).
Aep mengatakan, penyakitnya bukan hanya benjolan besar di punggungnya, dia juga punya penyakit paru-paru. Dia bolak-balik berobat ke rumah sakit untuk mengobati penyakit paru-parunya. Sementara menurut dokter yang memeriksanya, penyakit benjolan di punggungnya itu, belum bisa diobati, mengingat penyakit paru-paru yang dideritanya harus diobati secara tuntas terlebih dahulu,
Dijelaskan Aep, penyakit yang dia derita ini berawal dari adanya benjolan kecil sebesar telur di punggungnya. Namun dia mendiamkannya saja. Tetapi lama-kelamaan benjolan tersebut semakin membesar dan mulai terasa sedikit sakit, perih serta panas di bagian benjolan tersebut, hingga sampai saat ini sudah seperti ukuran bola sepak.
“Saya hanya bisa pasrah, dan berdoa.” ungkapnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat