Paripurna HUT Kab Purwakarta Kali Ini Garing

JABARNEWS | PURWAKARTA – Tak seperti biasanya, sidang paripurna hari jadi Purwakarta ke-187 tahun dan usia Kabupaten ke-50 tahun yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Purwakarta terasa garing. Berbeda dengan beberapa tahun ke belakang, kegiatan sidang paripurna kerap digelar secara unik dan mengusung konsep serius tapi santai (sersan).

Sangat wajar, jika‎ suasana sidang paripurna terlihat kaku dan protokoler. Kali ini, kegiatan hari jadi kembali ke masa sebelumnya. Yakni, kembali digelar di gedung DPRD setempat dengan konsep lama. Bahkan, banyak kalangan menilai kegiatan hari jadi tahun ini terasa hambar.

Baca Juga:  TAJI Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis oleh Polisi

Terbukti ratusan kursi undangan tampak kosong. Padahal, dalam kegiatan ini panitia telah menyebar ribuan undangan ke berbagai elemen masyarakat.

“Banyak yang tidak hadir. Mungkin sekitar 60 persen saja tamu undangan yang hadir,” ujar salah satu undangan sekaligus sebagai Ketua Gerakan Moral Masyarakat Purwakarta (GMMP), Ibnu Aril.

Selain unsur muspida dan sejumlah elemen lainnya, dalam kegiatan ini turut hadir pula mantan bupati-bupati terdahulu. Namun, pihaknya menyayangkan ketidak hadiran Dedi Mulyadi dalam kegiatan hari jadi ini.

Baca Juga:  Vaksinasi Covid-19 di Kota Cirebon, Sasar 34 Ribu Lansia

Senada dengan Aril, salah seorang warga Purwakarta, Cahyani (20) menilai, sepertinya perayaan hari jadi Purwakarta kali ini ‘Garing’. Dia menilai, reputasi Purwakarta sebagai tujuan wisata bisa hilang karena tidak ada kegiatan berskala internasional dalam HUT-nya kali ini.

Bahkan, kata dia, sejak 2008 lalu, Purwakarta selalu mencatatkan diri dalam buku Museum Rekor Indonesia (MURI) Berbagai rekor mulai dari nasi tumpeng, cetok, egrang, dan lampion berbasil dipecahkan. Jalannya acara peringatan hari jadi juga selalu diisi kegiatan yang menyedot perhatian publik.

Baca Juga:  Jabar Terima Rekor MURI Jamsostek Tendik Keagamaan, Ini Kata Ridwan Kamil

“Tahun ini tidak ada pesta rakyat yang menarik. Sayang banget, biasanya ada event bagus, tahun ini tidak ada. Saya sih khawatir aja kalau reputasi Purwakarta turun jadi daerah biasa-biasa. Tahun-tahun kemarin kan banyak festival, tahun ini garing, gak seru,” ujar warga Tegal Munjul itu. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat