Nasional

Puluhan Kapal Nelayan Rusak Diterjang Gelombang Pasang

×

Puluhan Kapal Nelayan Rusak Diterjang Gelombang Pasang

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | KAB. SUKABUMI – Puluhan kapal nelayan di Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap dan Pantai Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, rusak akibat diterjang gelombang pasang dalam dua pekan terakhir ini.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, mengatakan, ada 37 kapal nelayan yang rusak akibat diterjang gelombang. Rinciannya, 30 unit di Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap dan tujuh unit di Pantai Cisolok, Kecamatan Cisolok.

Baca Juga:  Bertemu Duta Besar Australia, Ridwan Kamil Paparkan Potensi Ekonomi Jabar

“Kapal nelayan yang rusak tersebut saat tengah ditambatkan di pesisir dan dermaga karena gelombang pasang dan arus laut deras akibatnya kapal tersebut terombang-ambing dan berbenturan yang akhirnya rusak. Tidak hanya kapal atau perahu nelayan yang rusak, tetapi empat mesin diesel milik nelayan pun ikut tenggelam sehingga sampai saat ini banyak nelayan yang tidak melaut,” kata Eka, Rabu (8/8/2018), dikutip Pikiran Rakyat.

Baca Juga:  Siang Ini, Polisi Berlakukan One Way Dari Kalikangkung Sampai Tol Jakarta-Cikampek

Dikatakannya, saat ini, gelombang di perairan laut selatan Sukabumi sudah tidak terlalu tinggi namun belum normal dengan ketinggian dua sampai tiga meter.

“Tidak hanya kapal nelayan saja yang rusak akibat bencana gelombang tinggi atau pasang ini, tetapi puluhan warung, rumah dan tempat usaha lainnya serta fasilitas di objek wisata rusak,” ucapnya.

Baca Juga:  Soal Arahan Presiden Jokowi Tangani Pelanggaran HAM, PSI Bilang Begini

Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri, mengatakan, kondisi laut selatan Sukabumi saat ini sudah mulai normal.

“Walaupun begitu, nelayan dan wisatawan agar selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di sekitar laut sebab arus masih cukup deras,” katanya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat

Tinggalkan Balasan